Page 54 - E-Modul Pelabuhan Udara (Aktualisasi-Dinda Sekar Selni Prawardani, S.T.,M.T)
P. 54
• Pendaratan
Pendaratan ini merupakan suatu keadaan dimana runway yang cukup dibutuhkan untuk
memungkinkan variasi normal dari Teknik pendaratan, pendaratan yang melebihi jarak yang
ditentukan (overshoots), dan pendekatan yang kurang sempurna (poor aproaches). Panjang
runway yang dibutuhkan diambil yang terpanjang dari ketiga analisa di atas.
b. Keadaan Pendaratan.
Jarak pendaratan (landing distance=LD) yang dibutuhkan oleh setiap pesawat terbang yang
menggunakan bandara udara. Kebutuhan harus cukup untuk memungkinkan pesawat udara
benar-benar berhenti pada jarak pemberhentian (stop distance=SD), yaitu 60 persen dari jarak
pendaratan, dengan menganggap bahwa penerbang membuat pendekatan pada kepesatan
yang semestinya dan melewati ambang runway pada ketinggian 50 ft.
• Keadaan Normal
Semua mesin bekerja untuk kebutuhan jarak lepas landas (take off distance=TOD) untu bobot
pesawat udara harus 115 persen dan jarak sebenarnya yang ditempuh pesawat terbang untuk
mencapai ketinggian 35 ft (D35). Kebutuhan jarak lepas landas berhubungan dengan
perkerasan bandar udara. Tidak semua jarak ini harus dengan perkerasan kekuatan penuh.
Bagian yang tidak diberi perkerasan dikenal dengan daerah bebas (clearway=CW). Separuh
dari selisih antara 115 persen dari jarak untuk mencapai titik pengangkatan, jarak
pengangkatan (lift off distance=LOD) dan jarak lepas landas dapat digunakan sebagai daerah
bebas (clearway). Bagian selebihnya dari jarak lepas landas harus berupa perkerasan kekuatan
penuh dan dinyatakan sebagai pacuan lepas landas (take off run=TOR).
• Keadaan dengan kegagalan mesin.
Jarak lepas landas yang dibutuhkan adalah jarak sebenarnya untuk mencapai ketinggian 35 ft
(D35) tanpa digunakan persentase, seperti pada keadaan lepas landas dengan seluruh mesin
bekerja. Keadaan ini memerlukan jarak yang cukup untuk menghentikan pesawat terbang dan
bukan untuk melanjutkan gerakan lepas landas. Jarak ini disebut jarak percepatan berhenti
(accelerate stop distance=ASD). Untuk pesawat udara yang digerakkan turbin karena jarang
mengalami lepas landas yang gagal maka peraturan mengizinkan penggunaan perkerasan
dengan kekuatan yang lebih kecil, dikenal dengan daerah henti (stopway=SW), untuk bagian
jarak percepatan berhenti diluar pacuan lepas landas (take off run).
Halaman50