Page 49 - E-Modul Pelabuhan Udara (Aktualisasi-Dinda Sekar Selni Prawardani, S.T.,M.T)
P. 49
Usability dari sebuah landasan pacu dipengaruhi oleh seberapa besar cakupan arah angin
(windcoverage) yang dapat dilayani oleh landasan pacu tersebut. Jika windcoverage kurang dari
95%, maka perlu dibangun crosswind runway untuk menutupi kekurangan tersebut.
Pembangunan crosswind runway tidak semata-mata karena frekuensi penerbangan yang
tinggi, melainkan karena kebutuhan untuk menjaga tingkat keselamatan penerbangan dalam
kondisi angin yang variatif.
Contoh 3:
Contoh 3 melanjutkan contoh 2 pada dimana usability terbesar akibat data angin seperti pada
Tabel Data Contoh Arah Dan Kecepatan Angin sebelumnya, adalah arah landasan pacu arah a-a,
.
yaitu sebesar 93,85%. Jadi dibutuhkan crosswind runway Dari Gambar sebelumnya dapat dilihat
bahwa windcoverage yang besar terletak di luar arah landasan pacu a-a adalah arah Barat Laut-
Tenggara. Windrose arah crosswind runway Barat Laut - Tenggara seperti pada Gambar
berikut:
Usability tambahan dari crosswind runway arah b-b Barat Laut-Tenggara adalah windcoverage
bagian pgrs dan cdef pada Gambar diatas.
a. Windcoverage pqrs = 0,05%+0,6%+0,1%+0,3%+0,4%+0,6%+1,5%+0,15% +0,1% = 3,8%
b. Windcoverage cdef = 0,1%+1,3%+0,4%+0,15%+0,1%= 2,05%
Total windcoverage penambah usability landasan pacu arah a-a = 3,8% + 2,05% = 5,85%.
Usability arah landasan pacu a-a dan arah crosswind runway = 93,85% + 5,85% = 99,7% ≥ 95%.
Windcoverage dimana kedua arah landasan pacu dapat digunakan bersamaan yaitu bagian rscf,
terdiri atas:
a. Angin kalm = 20%;
b. Angin antara 4 – 10 knot = 34%;
c. Angin antara 10 – 13 knot = 24%;
d. Angin antara 13 – 20 knot (bagian yang terpotong) = 2,15%.
Total usability dari liputan angin bagian rscf = 20% + 34% + 24% + 2,15% = 80,15%.
Halaman45