Page 48 - E-Modul Pelabuhan Udara (Aktualisasi-Dinda Sekar Selni Prawardani, S.T.,M.T)
P. 48
Analisis dilanjutkan dengan membuat windrose sesuai data Tabel seperti pada Gambar berikut ini:
Arah landasan pacu dianalisis dengan menggunakan arah seperti garis a-a, yaitu arah Barat Daya
dan Timur Laut. Usability arah landasan pacu seperti ditunjukkan oleh garis a-a, yaitu:
100%-(0,25%+0,6%+0,1%+0,3%+0,15%+0,15%+1,7%+0,6%+0,5%)-
(0,3%+1,4%+0,5%+0,5%+0,1%)= 93,85 % < 95%.
Usability ini merupakan nilai terbesar yang mungkin dapat diperoleh, tetapi tidak memenuhi
persyaratan usability arah landasan pacu. Oleh karena itu harus dipilih arah landasan pacu kedua
sehingga usability kedua arah landasan pacu menjadi sama atau lebih besar dari 95%. Landasan
pacu kedua ini diberi nama crosswind runway. Crosswind runway adalah landasan pacu kedua
yang harus disediakan supaya usability landasan pacu pertama dan kedua ≥ 95%.
4.3.2. Crosswind Runway.
Crosswind runway adalah landasan pacu tambahan yang sengaja dibangun untuk
memastikan bahwa tingkat keamanan dan efisiensi (usability) dalam melakukan pendaratan dan
lepas landas pesawat dapat terjaga optimal, yaitu minimal 95%.
Alasan utama pembangunan crosswind runway adalah karena kondisi angin yang sering
berubah-ubah arah dan kecepatannya. Jika hanya mengandalkan satu landasan pacu, maka akan
ada banyak waktu di mana angin bertiup dari arah samping (crosswind) landasan pacu, sehingga
dapat membahayakan penerbangan.
Crosswind runway berfungsi untuk melengkapi landasan pacu utama. Dengan adanya
landasan pacu tambahan ini, maka pilot dapat memilih landasan pacu yang arahnya paling sesuai
dengan arah angin saat itu. Hal ini akan meningkatkan keamanan dan kenyamanan penerbangan.
Halaman44