Page 45 - E-Modul Pelabuhan Udara (Aktualisasi-Dinda Sekar Selni Prawardani, S.T.,M.T)
P. 45
Untuk perencanaan arah landasan pacu, ICAO AC 9157 (2020) menetapkan besarnya Batasan
crosswind yang diizinkan (permissible crosswind) seperti Tabel berikut:
Tabel 4.2. Batasan Crosswind yang diijinkan menurut ICAO 2020
Arah landasan pacu itu sangat penting. Arahnya harus diatur sedemikian rupa sehingga
selama 95% waktu operasi bandara, angin yang bertiup dari samping (crosswind) tidak terlalu
kencang. Artinya, hanya 5% dari waktu saja angin sampingnya boleh agak kencang. Kita sebut
persyaratan ini sebagai "usability minimum" dari landasan pacu.
Data angin yang kita dapat, baik dari BMKG maupun hasil pengukuran sendiri, perlu diolah
dulu sebelum digunakan untuk menentukan arah landasan pacu. Data angin ini harus
dikelompokkan berdasarkan arah dan kecepatannya. Selain itu, kita juga bisa menambahkan
informasi lain seperti ketinggian awan dan jarak pandang. Angin yang berhembus saat cuaca
buruk (visibilitas rendah atau langit mendung) itu berbeda dengan angin saat cuaca cerah. Saat
cuaca buruk, arah dan kecepatan angin bisa berubah-ubah. Oleh karena itu, kita perlu melakukan
studi khusus untuk mengetahui karakteristik angin saat cuaca buruk di bandara tersebut. Kita
harus mencari tahu seberapa sering terjadi cuaca buruk, arah angin saat cuaca buruk, dan
seberapa kencang anginnya.
4.3.1. Bentuk dan Analisa Windrose.
Windrose untuk kebutuhan menentukan arah landasan pacu dibuat seperti pada Gambar
berikut ini:
Gambar 4.1. Bentuk Windrose sesuai crosswind yang diizinkan
Lingkaran-lingkaran pada windrose menunjukkan batasan crosswind yang diizinkan, jadi radiusnya
sama dengan Batasan crosswind yang diizinkan seperti pada Tabel 4.2, yaitu 4, 10, 13, 20, dan
lebih besar 20 knot. Sektor atau juring lingkaran menunjukkan arah angin yang dikelompokkan
menjadi 16 kelompok dimulai dari arah Utara. Sudut setiap sektor = 360/16 = 22,5°.
Halaman41