Page 44 - E-Modul Pelabuhan Udara (Aktualisasi-Dinda Sekar Selni Prawardani, S.T.,M.T)
P. 44

Berikut ini merupakan gambar dari jenis Angin, jika dilihat dari arah Gerakan pesawat.











                    Di  sekitar  bandara,  seringkali  kita  merasakan  hembusan  angin  yang  sangat  lembut  atau
             bahkan  hampir  tidak  terasa.  Angin  yang  sangat  pelan  ini  disebut  angin  kalm.  Kecepatan  angin
             kalm  biasanya  tidak  lebih  dari  4  knot.  Karena  sangat  pelan,  angin  kalm  ini  tidak  memberikan
             pengaruh yang berarti terhadap penerbangan pesawat, baik saat lepas landas maupun mendarat.
                    Arah  di  mana  pesawat  lepas  landas  dan  mendarat  (landasan  pacu)  sangat  penting.
             Idealnya,  arah  landasan  pacu  harus  sejajar  dengan  arah  angin  yang  paling  sering  berhembus
             sepanjang  tahun di  sekitar  bandara.  Mengapa? Karena  jika  arah  landasan  pacu  dan  arah  angin
             tidak  sejajar,  maka  pesawat  akan  terdorong  ke  samping  oleh  angin  saat  lepas  landas  atau
             mendarat. Kondisi ini disebut dengan angin samping atau crosswind   . Angin samping yang terlalu
             kuat sangat berbahaya dan dapat menyebabkan pesawat keluar dari jalur landasan pacu.
                    Untuk menentukan arah landasan pacu yang paling tepat, kita perlu mengetahui dengan
             pasti  arah  dan  kecepatan  angin  di  sekitar  bandara.  Ada  beberapa  cara  untuk  mengukur  angin,
             antara lain:
                  •  Menggunakan alat ukur angin: Alat yang biasa digunakan untuk mengukur kecepatan dan
                    arah  angin  adalah  anemometer  dan  gada-gada  angin.  Alat-alat  ini  dipasang  di  sekitar
                    bandara dan akan memberikan data yang akurat mengenai kondisi angin.
                  •  Menggunakan data dari BMKG: Selain mengukur sendiri, kita juga bisa mendapatkan data
                    angin dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). BMKG memiliki stasiun
                    cuaca  di  berbagai  lokasi,  termasuk  di  sekitar  bandara.  Data  angin  dari  BMKG  biasanya
                    sudah  dalam  bentuk  yang  siap  pakai  dan  dapat  digunakan  untuk  perencanaan
                    penerbangan.
             Data angin yang digunakan untuk merencanakan arah landasan pacu adalah data selama minimal
             5 tahun dari pengukuran yang dilakukan dengan jarak waktu yang sama sebanyak minimal 8 kali
             setiap harinya. (ICAO,2020).
             Kemampuan pesawat menahan angin samping (crosswind) itu tergantung pada dua hal utama:
                  1. Ukuran pesawat: Pesawat yang lebih besar umumnya memiliki kemampuan yang lebih baik
                    dalam  menghadapi  angin  samping.  Ini  karena  pesawat  yang  lebih  besar  memiliki  sayap
                    yang lebih lebar dan berat yang lebih besar, sehingga lebih stabil saat diterpa angin.
                  2. Panjang  landasan  pacu minimum  yang  dibutuhkan  (ARFL):  ARFL  adalah  jarak  terpendek
                    yang dibutuhkan oleh sebuah pesawat untuk dapat lepas landas dengan membawa beban
                    maksimal  (MTOW)  dalam  kondisi  ideal.  Kondisi  ideal  di  sini  artinya  pada  ketinggian
                    permukaan laut, dengan suhu dan tekanan udara standar, tanpa angin, dan landasan pacu
                    yang  datar.  Pesawat  dengan  ARFL  yang  lebih  panjang  umumnya  membutuhkan  ruang
                    yang  lebih  besar  untuk  melaju  sebelum  lepas  landas.  Akibatnya,  pesawat  ini  cenderung
                    lebih tahan terhadap angin samping.


                                                                                                 Halaman40
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49