Page 50 - E-Modul Pelabuhan Udara (Aktualisasi-Dinda Sekar Selni Prawardani, S.T.,M.T)
P. 50

Jadi dari analisis kebutuhan arah landasan pacu untuk melayani pesawat Convair 240 dengan ARFL
             = 1301 m dengan data angin seperti tabel 4.3, dapat disimpulkan bahwa:
               a.  Landasan pacu utama yaitu dengan arah a-a, usability = 93,85%;
               b.  Crosswind runway yaitu dengan arah b-b, usability tambahan = 5,85% (dari windrose Gambar
                   Windrose arah crosswind runway Barat Laut-Tenggara bagian pgrs dan cdef);
               c.  Usability kedua landasan pacu = 99,7% (memenuhi persyaratan ≥ 95%)
               d.  Windcoverage kedua arah landasan pacu dapat digunakan bersamaan sebesar 80,15%
               e.  Usability crosswind runway = 80,15% + 5,85% = 86%.











                    Ada 2 hal yang menjadi dasar ditentukannya arah landasan pacu seperti pada
                    Gambar diatas, yaitu:
                 a.  Frekuensi penerbangan tinggi, sehingga dibutuhkan 2 landasan pacu. Kedua landasan pacu
                    memiliki usability yang ≥ 95%. (seperti pada contoh 1)
                 b.  Frekuensi  penerbangan  rendah,  cukup  untuk  dilayani  oleh  satu  landasan  pacu.  Namun,
                    usability landasan pacu akibat arah dan kecepatan angin kurang dari 95%. Oleh karena itu
                    dibutuhkan  landasan  pacu  kedua  sehingga  usability  landasan  pacu  di  bandar  udara
                    tersebut ≥ 95%. Jadi, salah satu dari landasan pacu tersebut berfungsi sebagai crosswind
                    runway. (seperti pada contoh 2 dan contoh 3).

             4.3.3.  Landasan Pacu Primer.
                    Landasan pacu primer merupakan landasan pacu utama di sebuah bandara yang dipilih
             berdasarkan analisis data angin untuk memaksimalkan efisiensi dan keamanan penerbangan.
             Landasan ini umumnya dilengkapi dengan fasilitas yang lebih lengkap dan lebih sering digunakan
             untuk lepas landas dan mendarat dibandingkan dengan landasan pacu lainnya.

             4.3.4.  Landasan Pacu Paralel.
                    Pembangunan landasan pacu paralel dilakukan untuk meningkatkan kapasitas pelayanan
             bandara yang telah mencapai batas maksimal. Usability  kedua landasan pacu paralel ini tidak
             terpengaruh oleh kondisi angin, sama seperti pada landasan pacu tunggal.

             4.3.5.  Bentuk Windrose  sesuai FAA.
                    Arah kecepatan angin dikelompokkan menjadi 16 arah, dengan sudut sektor 22,5°.
             FAA menggunakan bentuk windrose yang berbeda dengan Gambar 4.1, yaitu seperti pada Gambar
             Windrose yang digunakan FAA dibawah ini:






                                                                                                 Halaman46
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55