Page 34 - E-MODUL SIFAT ASAM BASA SENYAWA ORGANIK_ANDRA MEISANTRY ASSARI_F1062181002_FKIP
P. 34
asetat kloroasetat dikloroasetat trikloroasetat
Gambar 14. Pengionan Asam Asetat dan Turunan Kloro-nya.
Sumber: Buku Kimia Organik (Hart et al, 2003).
Pada Gambar 14. Karena klorin lebih elektronegatif dibandingkan karbon,
ikatan C─Cl terpolarisasi dengan klorin membawa muatan negatif parsial dan
karbon positif parsial. Jadi, elektron tertarik menjauhi ujung ion karboksilat
kearah klorin. Efek ini cenderung menyebarkan muatan negatif pada atom yang
lebih banyak dibandingkan pada ion asetat, demikian dapat menstabilkan ion yang
bersangkutan. Semakin banyak klorin, semakin besar efek dan semakin besar
kekuatan asam (Hart et al, 2003).
Adapun contoh asam karboksilat di alam antara lain:
Asam format (HCO2H) merupakan asam
karboksilat yang memiliki bau tajam dan
rasa menggigit. Nama ini berasal dari
kata latin formika yang berarti semut.
Asam format terdapat pada sengatan
beberapa jenis semut.
Gambar 15. Asam Format pada Semut.
Sumber: Buku Chemistry (Zumdahl &
Zumdahl, 2010)
Asam asetat (CH3COOH) merupakan
komponen cuka yang rasanya asam. Nama
ini berasal dari bahasa Latinasetum, yang
berarti cuka.
Gambar 16. Asam Asetat pada Cuka Makan.
Asam butanoat (CH3CH2CH2COOH)
Sumber: Buku Chemistry (Zumdahl &
Zumdahl, 2010) merupakan produk oksidasi pada bau
badan yang tidak sedap. Nama umumnya
adalah asam butirat, yang berasal dari
kata latin butirum berarti mentega,
karena asam butirat memberikan bau dan
rasa yang khas pada mentega yang tengik
(Zumdahl & Zumdahl, 2010).
Gambar 17. Asam Butanoat pada Mentega.
Sumber: Buku Chemistry (Zumdahl &
Zumdahl, 2010)
25