Page 136 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 136
non Arab tidak pernah mengatahui nama-nama bentuk isim
sifat untuk menunjukan kata singa (al-asad), kecuali hanya
diketahui satu kata saja, yaitu lafaz al-asad, sementara
}
kami sendiri, mampu mengetahui beberapa nama untuk
makna singa, yaitu bisa mencapai lima ratus nama.” 211
Ibnu Faris adalah termasuk pencetus aliran
Naturalisme Bahasa Arab.Ia berpendapat bahwa bahasa
Arab itu tauqi>f atau dengan kata lain bahasa Arab adalah
ilham atau wahyu dari Allah SWT. aliran ini menjadikan
dalil naqli sebagai dasar pijakannya.
Sebagaimana yang tercantum dalam firman Allah
SWT.yang berbunyi:
ۤ
ْۢ
ٰ
ۤ ٰٰٓ
ٰ
ۤ
َ
ۤ
ِء َ لُْؤه ِءاَمْسَاِب يِن ْ وـِبْنَا َلاَقف ِةَكِٕىلَمْلا ىَلَع ْمُهَض َ رَع هم ُ ث اَههلُك َءاَمْسَ ْ لْا َمَدا َمهلَع َ و
ْ
ُٔ
ِ
َنْيِقِد ٰ ص ْمُتْنُك ْ نا
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-
benda) seluruhnya, (al-Baqarah/2: 31)”
Meskipun Ibnu Fari>s berpendapat bahwa bahasa
Arab itu tauqi>f atau sebagai ilham, bukan berarti bahasa
Arab itu datang dalam bentuk satu paket dan dalam waktu
yang bersamaan, melainkan Allah mengilhamkan kepada
Adam as.sesuai yang dikehendaki-Nya untuk diajarkan dan
sesuai pula dengan apa yang diperlukan pada masanya.
Kemudian Allah mengajarkan kepada Nabi-nabi setelah
Adam as.yang berasal dari bangsa Arab, seorang demi
seorang, apa yang dikehendaki-Nya, sampai akhirnya habis
211 M. Nuruddin al-Munajjad, al-Tara>duf fi al-Qur’an…hlm. 43.
122