Page 173 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 173

Maka  janganlah  kamu  masuk  sebelum  kamu  mendapat
            izin.  dan  jika  dikatakan  kepadamu:  "Kembali  (saja)lah,
            Maka  hendaklah  kamu  kembali.  itu  bersih  bagimu  dan

            Allah  Maha  mengetahui  apa  yang  kamu  kerjakan”. (an-
            Nu>r: 28).

                       ۗ
                 ُ مَلْعَي  ه اللّ َ و ْمُكهل ٌعاَتَم اَهْيِف ٍةَن ْ وُكْسَم  َ رْيَغ اًت ْ وُيُب ا ْ وُلُخْدَت  ْ نَا ٌحاَنُج ْمُكْيَلَع  َ سْيَل
                   ُ
                                                       َن ْ وُمُتْكَت اَم َ و َن ْ وُدْبُت اَم
                “Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak
            disediakan  untuk  didiami,  yang  di  dalamnya  ada
            keperluanmu,  dan  Allah  mengetahui  apa  yang  kamu
            nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan.”     (an-Nu>r: 29).

                   Ketiga  ayat  di  atas  sebuah  fari>d}ah  dalam  hal
            larangan  yang  harus  dihindari  oleh  setiap  manusia.
            Sehingga  dalam  larangan  tersebut  Allah  meringankan
            beban manusia di rumah-rumah mereka. Manusia dilarang
            memasuki  rumah  orang  lain,  samapi  dia  merasa  benar-
            benar  yakin  ada  orang  di  dalam  rumah  tersebut,  bukan
            rumah  kosong,  lalu  mengucapkan  salam  kepada
            penghuninya. Ini merupakan fari>d}ah  yang ditetapkan oleh
            Allah Swt. terhadap manusia untuk menjaga kehormatan,
            menjaga privasi rumah tangga dan menghilangkan beban.
            Di samping itu pula Allah Swt. menghapus dosa bagi yang
            hendak memasuki rumah yang tidak berpenghuni, namun
            di  dalamnya  terdapat  harta  benda,  seperti  amanah  atau







                                       159
   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178