Page 168 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 168

saudara, Maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-
            pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang
            ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang)
            orang  tuamu  dan  anak-anakmu,  kamu  tidak  mengetahui
            siapa  di  antara  mereka  yang  lebih  dekat  (banyak)
            manfaatnya  bagimu.  ini  adalah  ketetapan  dari  Allah.
            Sesungguhnya  Allah  Maha  mengetahui  lagi  Maha
            Bijaksana”.(an-Nisa’: 11).

                   Ketiga  ayat  di  atas  menjelaskan  tentang  fari>dah
            suatu  pemberian  dari  seorang  kepada  orang  lain,  yaitu
            kewajiban  seoarang  suami  dalam  memberikan  nafkah
            kepada  istrinya,  demikian  pula  s}adaqa>t  (zakat)  kepada
            yang berhak menerima, dan warisan (harta pusaka) yang
            ditinggal oleh yang meninggal dunia kepada ahli warisnya.
            Kesemuanya      merupakan     kewajiban     yang    harus
            dilaksanakan  dan  tentu  merupakan  suatu  hal  yang  berat
            dan sulit bagi manusia. Kemudian Allah Swt. memberikan
            jalan keluar dari kesemua itu, bahwa inti dari semuanya

            merupakan  s}adaqa>h dari  seorang  suami,  para  penderma,
            serta yang mewariskan harta. Sementara s}adaqa>t-s}adaqa>t
            itu pada hakikatnya pemberian atau rizki dari Allah Swt.
            melalui  suami,  para  penderma,  dan  pewaris. 249   Sehingga
            hal itu tidak dijadikan  beban, kekhawatiran, kecemasan.
            Karena Allah yang telah menjamin semua itu.





            249  Muhammad Syahru>r, al-Islam wa al-Ima>n; Manzu>mah al-Qiyam ,…
                                     >
                  hlm. 57-59.
                                       154
   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173