Page 165 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 165

melakukannya.  Sehingga  jika  seorang  dalam  keadaan
            kurang  mampu,  maka  akan  menjadi  sulit  dan  beban
            baginya  untuk  melakukan  kewajiban  tersebut. 246   Oleh
            sebab itu Allah Swt. mengeluarkan kesulitan itu dengan

            ketentuan  bahwa  fari>d}ah (kewajiban)  haji  ditujukan
            kepada  orang  yang  mampu  yang  memutuskan  untuk
            mengeluarkan sebagian hartanya untuk menunaikna haji.
            Sebagaimana firman Allah Swt.:

                                                                  ٰ ْۢ
                                   ٰ
                                                             ٰ
                                                      ِ
                 ُّج ِ ح  ِ ساهنلا ىَلَع ِ ه ِ لِلّ َ و ۗ اًنِما َناَك ٗهَلَخَد  ْ نَم َ و ۚە َمْيِه ٰ رْبا  ُ ماَقهم ٌتنِِّيَب ٌت   ٰيا ِهْيِف
                                      َ
                      َنْيِمَلٰعْلا  ِ نَع يِنَغ  ه اللّ هنِاف  َ رَفَك  ْ نَم َ و ۗ  ً لاْيِبَس ِهْيَلا َعا َ طَتْسا  ِ نَم ِتْيَبْلا
                                                       ِ
                                  َ
                              ٌّ
                “…Mengerjakan  haji  adalah  kewajiban  manusia
            terhadap  Allah,  Yaitu  (bagi)  orang  yang  sanggup
            Mengadakan perjalanan ke Baitullah…” (A>li ‘Imra>n: 97).
                  Mayoritas ulama juga sepakat bahwa ada dua syarat

            246  Sesuai dengan asbab an-nuzu>l  pada ayat ini bahwa ayat ini turun
                  untuk menegur kebiasaan jamaah haji dari Yaman yang pada
                  masa itu enggan membawa bekal. Kahirnya katika sampai di
                  Mekah mereka harus meminta-minta kepada jamaah haji yang
                  lain  untuk  memenuhi  kebutuhannya.  Dalam  riwayat
                  disebutkan:
            “ibnu  Abbas  berkata:  Dulu  penduduk  Yaman  biasa  berangkat  haji
                  tanpa  membawa  bekal.’kami  adalah  orang-orang  yang
                  bertawakal’  demikian  kata  mereka.  Sampai  di  Mekah,
                  merekapun terpaksa meminta-minta kepada jamaah haji yang
                  lain”. Diriwayatkan oleh al-Bukha>ri, Shahi>hul-Bukha>ri>, dalam
                  Ki>tabul-Hajj,  Bab  Qaulilla>h  Ta’ala  watazawadu>  fa  Inna
                                                 >
                  Khairaz-Za>dit at-Taqwa>, hlm. 371. Hadis nomor 1523. Lihat
                  Lihat Muchlis M. Hanafi(ed). Asba>bun Nuzu>l: Kronologi dan
                  Sebab  Turun  Wahyu  Al-Qur’an cet.  1,  Jakarta:  Lajnah
                                              ,
                  Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, 2015, hlm. 114-115.
                                       151
   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170