Page 225 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 225

B.  Saran-saran

                Dari  seluruh  rangkaian  penulisan  karya  ilmiah  yang
            terdiri  dari  beberapa  bab  dan  sub  bab  yang  mengkaji
            tentang salah satu bangunan metodologi yang dirintis oleh
            Muhammad  Syahru>r  yang  menjadi  tokoh  tafsir
            kontemporer  terkait  dengan  Teori  Asinonimitas  dengan
            kata lain penolakan terhadap adanya sinonimitas dalam Al-
            Qur’an, kiranya penulis perlu memberikan beberapa saran
            sebagai motivasi bersama dalam melanjutkan kajian-kajian
            lainnya.

                1.  Sikap kritis terhadap tradisi menjadi sangat penting
                    supaya  terhindar  dari  keterbelakangan  dan
                    keterbelengguan  dalam  kekangan  otoritas  tradisi.
                    Hal  ini  bisa  dilakukan  dengan  menerapkan  dua
                    pendekatan  yaitu  obyektivisme  yang  menjadikan
                    nash  lebih  kontekstual  dengan  sendirinya,  dan
                    rasionalisasi yang menjadikan teks Al-Qur’an lebih
                    kontekstual dengan kondisi kekinian, sehingga Al-
                    Qur’an sha>lihun li kulli zama>n wa maka>n.
                2.  Dengan  perkembangan  keilmuan  yang  semakin
                    pesat, diperlukan pula adanya pengembangan lebih
                    lanjut  terhadap  bangunan  teori  sains  dalam
                    mengkaji  Al-Qur’an.  Karena  teori  sains  telah
                    banyak  memberikan  kontribusi  bagi  kemajuan
                    kajian Al-Qur’an kontemporer.
                3.  Pada kenyataannya, sebuah teori tidak bisa kokoh
                    untuk  selamanya,  tidak  menutuk  kemungkinan


                                       211
   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229   230