Page 16 - flipbook v1
P. 16
1
Panjang tali ℓ = 116 ; frekuensi = ; cepat rambat = 8 / .
6
Amplitudo gelombang berjalan = 10 ; jarak T dari titik asal getaran ,
= 108 .
= ℓ − ⟺ = ℓ − = 116 − 108 = 8
a) Untuk menentukan amplitudo gelombang stasioner, = 2 sin , kita
2
harus menghitung dahulu nilai kemudian =
8 /
= = = 48
1
6
2 2
−1
= =
48
2 1
= 2 sin = 2(10 ) sin ( × 8) = (20 ) sin
48 3
1
= (20 ) ( √3) = √
2
b) Letak perut ke-3 ( + 1 = 3 atau = 3) dari ujung tetap dihitung
dengan persamaan (9-16)
= (2 + 1)
+1
4
48
= [(2 × 2) + 1] = 60
3
4
Letak perut ke-3 dari titik adalah sebagai berikut
ℓ − = 116 − 60 =
3
letak simpul ke-4 ( + 1 = 4 atau = 3 ) deri titik tetap dihitung
dengan persamaan (9-15)
+1 = 2 ×
4
48
= 2(3) × 4 = 72
4
Letak simpul ke-4 dari titik asal adalah sebagai berikut.
ℓ − = 116 − 72 =
4
2) Formulasi Gelombang Stasioner Ujung Bebas
Tidak seperti gelombang tetap, pemantulan pulsa datang pada ujung bebas
tidak dibalik. Sehingga, pemantulan pada ujung bebas menghasilkan pulsa
pantul sefase dengan pulsa datangnya. Dengan demikian jika gelombang datang
= sin( − ). Adapun gelombang pantul bergerak ke kiri dan dibalik
1
(gelombang pantul awal bergerak ke bawah) sehingga dapat dinyatakan =
2
sin( + ).
Dengan demikian, perpaduan fungsi gelombang tersebut adalah:
= + = [ sin( − )] + [ sin( + )]
2
1
Persamaan tersebut dapat diselesaikan menggunakan identitas trigonometri,
menghasilkan:
= 2 cos sin (9-17)
16