Page 25 - Microsoft Word - Buku Pembelajaran PKn Tingkat Dasar dan Lanjutan.docx
P. 25

Dengan berlakunya UU No. 2 Tahun 1989 tentang
                       Sistem  Pendidikan  Nasional  yang  menggariskan  adanya

                       Pendidikan  Pancasila  dan  Pendidikan  Kewarganegaraan

                       sebagai bahan kajian wajib kurikulum semua jalur, jenis dan
                       jenjang pendidikan (Pasal 39), Kurikulum Pendidikan dasar

                       dan  Menengah  1994  mengakomodasikan  misi  baru

                       pendidikan tersebut dengan memadukan konsep Pendidikan
                       Moral  Pancasila  (PMP)  dengan  PKN.  Istilah  Pendidikan

                       Pancasila  diperbaiki  menjadi  Pendidikan  Pancasila  dan
                       Pendidikan Kewargaan Negara diubah menjadi Pendidikan

                       Pancasila  dan  Kewarganegaraan  atau  PPKn.  Pendidikan
                       Pancasila memiliki konotasi, lebih utuh dari pada Pendidikan

                       Moral  Pancasila,  karena  Pancasila  tidak  hanya  memiliki

                       dimensi moral, tatapi juga mengandung konsep, nilai, moral,
                       dan norma, karena itu perubahan ini sangat tepat.

                              Dalam kurikulum 1994 berbeda dengan kurikulum
                       sebelumnya yang mengorganisasikan PPKn dengan dasar

                       rumusan butir-butir nilai P4. Akan tetapi dalam kurikulum

                       1994  ini,  PPKn  di  dasarkan  pada  konsep  nilai  yang
                       disaripatikan dari P4 dan sumber resmi lainnya yang ditata

                       dengan menggunakan pendekatan spiral meluas atau “spiral
                       of concert development”. Selain itu PPKn juga diartikan mata

                       pelajaran  yang  digunakan  sebagai  wahana  untuk

                       mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral
                       yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. Nilai luhur dan

                       moral tersebut diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk
                       perilaku kehidupan sehari-hari siswa, baik sebagai individu






                                                                                 22
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30