Page 66 - Microsoft Word - Buku Pembelajaran PKn Tingkat Dasar dan Lanjutan.docx
P. 66
suatu kompetensi pembelajaran yang telah ditetapkan.
Selanjutnya, Al-Mukhtar (2004:373), mengatakan bahwa
evaluasi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan harus
bersifat utuh. Artinya evaluasi pembelajaran dilakukan baik
dalam proses maupun hasil belajar yang menyangkut asfek
kognitif, afektif maupun psikomotor. Dengan demikian,
semua ranah kehidupan peserta didik menjadi objek evaluasi
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Sekaitan dengan hal tersebut, dengan
diberlakukannya berbagai peraturan perundang-undangan
tentang pendidikan, seperti Undang-Undang Republik
Indonesia (UU RI) No 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah (PP) No 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan
Peraturan Mentri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No
20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian, kemudian Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mengeluarkan Standar
Penilaian kelompok mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan.
Berdasarkan PP No 19 Tahun 2005 menetapkan
penilaian untuk kelompok mata pelajaran kewarganegaraan
dan kepribadian dilaksanakan oleh pendidik dalam bentuk
penilaian kelas (classroom assessment) yang dilakukan secara
berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan
kenaikan kelas, dan oleh satuan pendidikan untuk penentuan
63