Page 8 - Microsoft Word - Buku Pembelajaran PKn Tingkat Dasar dan Lanjutan.docx
P. 8
Menurut Winataputra dan Budimansyah (2007:1),
sampai saat ini di Indonesia PKn sudah menjadi bagian
inheren dari instrument secara praksis pendidikan nasional
Indonesia dalam lima status Pertama, sebagai mata pelajaran di
sekolah. Kedua, sebagai mata kuliah di perguruan tinggi. Ketiga,
sebagai salah satu cabang pendidikan disiplin ilmu pengetahuan
sosial dalam kerangka program pendidikan guru. Keempat, sebagai
program pendidikan politik yang dikemas dalam bentuk Penataran
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Penataran P4)
atau sejenisnya yang pernah dikelola oleh Pemerintah sebagai suatu
crash program. Kelima, sebagai kerangka konseptual dalam bentuk
pemikiran individual dan kelompok pakar terkait, yang
dikembangkan sebagai landasan dan kerangka berpikir mengenai
PKn dalam status pertama, kedua, ketiga dan keempat.
Berbicara menganai hakikat Pendidikan
Kewarganegaraan berarti kita tidak bisa terlepas dari sistem
pengetahuan PKn itu sendiri. Berkaitan dengan hal tersebut,
Winataputra (2001) menyatakan bahwa PKn merupakan suatu
tubuh atau sistem pengetahuan yang memiliki:
1. Ontologi civic behavior dan civic culture yang bersifat
multidimensional (filosofis, ilmiah, kurikuler, dan sosial
kultural);
2. Epistimologi research, development, and diffusion dalam
bentuk kajian ilmiah dan pengembangan program kurikuler,
prilaku dan konteks sosial kultural warga negara, serta
komunikasi akademis, kurikuler, dan sosial dalam rangka
penerapan hasil kajian ilmiah dan pengembangan kurikuler dan
5