Page 139 - E-Modul Nurfadillah
P. 139
kepada seluruh kelompok, bukan kepada setiap individu yang terlibat. Beberapa siswa
mengandalkan orang lain untuk melakukan pekerjaan kelompok, padahal mereka
mendapatkan nilai yang sama. Hal ini tentu saja tidak adil bagi siswa dalam kelompok
yang mengerjakan semua pekerjaan.
9. Terdapat asumsi yang mengatakan bahwa dalam Cooperative learning terdapat
pelimpahan tanggung jawab guru kepada siswa. Padahal bukan tugas siswa untuk
mengajar materi kepada teman-temannya.
10. Terkadang siswa lebih tertarik untuk mencapai penghargaan kelompok dengan upaya
seminimal mungkin, serta akan lebih fokus untuk mendapatkan jawaban yang benar
daripada memastikan semua anggota kelompok memahami materi pelajaran yang
dipelajari
11. Jika informasi, strategi, atau metode yang disampaikan dan disarankan salah, maka
seluruh kelompok berisiko mengalami kesalahan yang sama.
12. Siswa yang banyak berbicara dan bekerja akan belajar lebih banyak daripada yang lain
dalam kelompok tersebut.
13. Dalam hal kapabilitas mengajar, guru memerlukan dan persiapan perencanaan yang
matang, serta pengalaman yang lebih lama agar dapat mengimplementasikan
Cooperative learning dengan baik.
Jenis-Jenis Cooperative learning
1. Think Pair Share
Think Pair Share (TPS) merupakan salah satu bentuk Cooperative learning yang
dikembangkan pada tahun 1978 oleh Lyman. Berdasarkan kata-kata penyusunnya, terdiri dari
tiga kata yaitu, think berpikir, pair berpasangan, dan share berbagi. Jenis ini menerap kan teknik
tiga langkah, awalnya siswa mendapatkan pertanyaan/ permasalahan; kemudian diberikan
kesempatan berpikir dan meru muskan ide serta gagasanya dengan waktu yang terbatas, serta
129