Page 143 - E-Modul Nurfadillah
P. 143

D.  Problem Based Learning

                   Pengertian Problem Based Learning


                   Strategi  pembelajaran  Problem  Based  Learning  (PBL)  berlandaskan  teori  kognitif

               (konstruktivisme)  serta  teori  pembelajaran  kontekstual.  Teori  konstruktivisme  menyatakan


               bahwa  siswa  harus  menemukan  sendiri  dan  mentransformasikan  informasi  kompleks,

               mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama, dan merevisinya apabila aturan-aturan


               terse-  but  tidak  lagi  sesuai.  Strategi  PBL  dimulai  dengan  asumsi  bahwa  pembe-  lajaran

               merupakan proses aktif, kolaboratif, terintegrasi, dan konstruktif yang dipengaruhi oleh faktor-


               faktor sosial dan kontekstual. Model PBL ditandai juga oleh pendekatan yang berpusat pada

               siswa (students centered) dan guru sebagai fasilitator.


                   Sebagai salah satu strategi pembelajaran yang berbasis konstrukti- visme, PBL dirancang

               atas dasar pemikiran bahwa belajar bukan seka- dar proses menghafal fakta atau konsep, tetapi

               proses interaksi antara individu dengan lingkungannya." PBL merupakan model pembelajaran


               yang  dapat  membantu  siswa  untuk  mengembangkan  keterampi  lan  berpikir  kritisnya.

               Pembelajaran  berdasarkan  masalah  merupakan  pendekatan  yang  efektif  untuk  pengajaran


               proses berpikir tingkat tinggi.

                   Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi sudah jadi dalam benaknya,


               kemudian  menyusun  pengetahuan  mereka  sendiri  tentang  dunia  sosial  dan  sekitarnya.

               Pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar dan kompleks,


                   Berbeda dengan model pembelajaran langsung yang menekankan pada presentasi ide-ide

               atau demonstrasi keterampilan oleh guru, peran guru dalam model pembelajaran PBL yaitu


               menyajikan  masalah,  menga-  jukan  pertanyaan,  dan  memfasilitasi  penyelidikan.  Guru

               melakukan scaffolding suatu kerangka dukungan yang memperkaya inkuiri dan pertumbuhan

               intelektual. Pembelajaran ini tidak akan terjadi jika guru tidak mengembangkan lingkungan


               kelas yang memungkinkan terjadinya pertukaran ide secara terbuka.



                                                                                                      133
   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148