Page 145 - E-Modul Nurfadillah
P. 145
bela- jar berbagai peran orang dewasa melalui keikutsertaan mereka dalam pengalaman nyata:
serta menjadi guru yang mandiri."" Pembelajaran ini membuat siswa sadar terhadap informasi
yang telah diketahui mengenai masalah yang dihadapi, informasi yang dibutuhkan untuk
memecahkan permasalahan tersebut, dan strategi yang akan digunakan untuk memper lancar
pemecahan masalah.
Prinsip-Prinsip Problem Based Learning
1. Belajar sebagai proses konstruktif
Pembelajaran tradisional didominasi oleh pandangan bahwa belajar merupakan
penuangan pengetahuan dari guru melalui repetisi dan penerimaan. Pengajaran lebih
diarahkan untuk penyimpanan infor- masi oleh guru dari memorinya, seperti melalui
penyimpanan buku- baku di perpustakaan. Psikologi kognitif modern menyatakan
bahwa memori merupakan struktur asosiatif. Pengetahuan disusun dalam jaringan
antarkonsep dan mengacu pada jalinan semantik. Ketika dalam belajar terjadi informasi
baru, maka digandengkan pada jari- gan informasi yang telah ada. Jalinan semantik
tidak hanya menyang kut cara menyimpan informasi, tetapi juga mengenai cara
informasi tersebut digunakan atau diinterpretasikan kembali.
2. Belajar sebagai proses cepat
Secara umum, siswa yang mengajukan keterampilan-keterampilan self monitoring akan
mengacu pada metakognisi. Metakognisi dipan Secara umum, siswa yang mengajukan
keterampilan-keterampilan dang sebagai elemen esensial keterampilan belajar, seperti
pengaturan tujuan (what am I going to do), strategi seleksi (how am I doing it), daa
evaluasi tujuan (did it work?). Keberhasilan pemecahan masalah tidak hanya
bergantung pada pengetahuan yang dimiliki (body of knowledge), tetapi juga
penggunaan metode pemecahan masalah untuk mencapai tujuan. Secara khusus,
keterampilan metakognitif meliputi kemampuan memonitor perilaku belajar diri
135