Page 94 - E-Modul Nurfadillah
P. 94
guru/tutor untuk meminimalisasi kesalahan dalam eksperimen, membutuhkan pengawasan dari
guru dalam setiap melakukan percobaan/eksperimen.
S. Metode Pembelajaran Sosiodrama/Bermain Peran
Metode sosiodarma merupakan metode pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk
memperagakan peran menjadi jati diri orang lain. Metode ini menekankan pada skill siswa
dalam memainkan peran sesuai dengan objek pembahasan pada materi pelajaran yang sedang
dipelajari. Metode ini biasanya banyak digunakan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia ketika
membahas tentang cerita/dongeng yang diperankan oleh beberapa tokoh
Dalam praktiknya, guru menunjuk salah satu siswa untuk memerankan salah satu tokoh
dalam sebuah cerita/dongeng, siswa diminta untuk memperagakan cara bicara, intonasi dan
gerak-gerik dari seorang tokoh yang biasanya sudah tertulis dalam percakapan sebuah cerita.
Metode ini dapat membangkitkan mental siswa untuk berani menunjukkan kemampuannya
dalam hal memainkan peran di depan kelas.
Keunggulan dalam penggunaan metode ini dapat membangun mentalitas dari seorang
siswa untuk unjuk kebolehan di depan siswa dengan memerankan menjadi jati diri orang lain,
mengembangkan bakat dan kreativitas siswa dan menumbuhkan rasa percaya diri. Sedangkan
kelemahan dari metode ini adalah bagi siswa yang metalnya kurang kuat maka peran yang
dimainkan akan kurang maksimal, kemungkinan siswa bisa kurang sungguh-sungguh dalam
memainkan perannya. Hal ini akan menyebabkan tujuan yang diharapkan mungkin tidak sesuai
dengan apa yang diharapkan karena seringnya terjadi kesalahankesalahan dalam memainkan
peran dan bahkan bisa menjadi bahan tertawaan.
T. Metode Problem Solving
Metode problem solving adalah metode pembelajaran yang menerapkan pola pemberian
sebuah permasalahan atau kasus kepada siswa untuk dipecahkan. Permasalahan yang diberikan
menyesuaikan dengan materi/topik pembelajaran yang menjadi pusat belajar siswa.
84