Page 215 - E-Modul Nurfadillah
P. 215
tersedia dan dimanfaatkan siswa untuk melakukan pengkajian latihan ketrampilan dan
penghayatan secara langsung; (5) Pembelajaran memiliki kebermaknaan pengalaman di mana
siswa merasa bahwa pengalaman belajar yang dijalani penting bagi dirinya; (6) Pembelajaran
memiliki keragaman kegiatan yang dirancang dalam menyediakan pengalaman belajar yang
bermakna; (7) Keragaman media belajar dimanfaatkan sesuai dengan hakikat kegiatan yang
sedang berlangsung, misalnya dalam mengenalkan komputer siswa langsung dihadapkan
dengan komputer tersebut; (8) Pembelajaran lebih menekankan perhatian terhadap kebutuhan
siswa.
F. Pengertian Keberhasilan
Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil setiap
guru memiliki pandangan masing-masing sejalan dengan filsafatnya. Namun untuk
menyamakan persepsi sebaiknya kita berpedoman pada kurikulum yang berlaku saat ini yang
telah disempurnakan antara lain bahwa, suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan
pengajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan intruksional khusu (TIK)-nya dapat tercapai.
Untuk mengetahui tercapai atau tidaknya (TIK) guru perlu megadakan tes formatif setiap
selesai menyajikan suatu bahasan kepada siswa. Penilaian formatif ini untuk mengetahui sejauh
mana siswa telah menguasai tujuan instrksional khusus (TIK) yang ingin di capai. Fungsi
penilaian ini adalah untuk memeberikan umpan balik kepada guru dalam rangka memperbaiki
proses belajar mengajar dan melaksanakan program remidial bagi siswa yang belum berhasil .
Karena itulah suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan
berhasil apabila hasilnya memenuhi tujuan intruksional khusus dari bahan tersebut.
G. Indikator Keberhasilan
Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil adalah
hal-hal sebagai berikut:
205