Page 4 - Flip Aplikom Wardah
P. 4
Efek dari non terapi khusus dari beberapa antikanker yaitu alkylator menyebabkan
depresi hemopoetik yang irreversible; antimetabolit menyebabkan depresi hemopoetik,
gangguan saluran cerna, dan menyebabkan stomatitis aftosa. Terdapat beberapa anti kanker
utama yaitu klorambusil, siklofosfamid, busulfan, fluorourasil, sitarabin, metotreksat,
vinkristin, bleomisin, doksorubisin, dan prokarbazin.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam dalam perencanaan pengobatan antara lain:
9
1. Kanker baru dapat dideteksi bila jumlah sel kanker kira-kira 10
2. Adanya hubungan dosis respon yang jelas
3. Diperlukan jadwal pengobatan yang tepat
4. Kemoterapi harus dimulai sedini mungkin
5. Kemoterapi harus tertuju pada sel kanker tanpa menyebabkan gangguan menetap pada
jaringan normal
6. Sifat pertumbuhan tumor ganas harus menjadi pertimbangan
7. Beberapa sitotastik dan hormone memperlihatkan efek selektif relatif terhadap sel dengan
tipe histologik tertentu
8. Terapi kombinasi
Obat Kortikosteroid
Kortikosteroid adalah suatu kelompok hormon steroid yang dihasilkan di bagian korteks
kelenjar adrenal sebagai tanggapan atas hormon adrenokortikotropik (ACTH) yang dilepaskan
oleh kelenjar hipofisis. Kortikosteroid dibedakan menjadi dua bagian besar yaitu
glukokortikoid (kortisol) dan mineralkortikoid (aldosteron). Obat dapat menimbulkan efek
dalam tubuh yaitu efek yang diharapkan yaitu efek terapiutik dan efek yang tidak diharapkan
yaitu efek samping obat dan toksik.
Mekanisme kerja kortikosteroid yaitu
1. Kostikotiroid bekerja dengan mempengaruhi kecepatan sintesis protein
2. Molekul hormon mamasuki jaringan melalui molekul membrane plasma secara difusi pasif
di jaringan target, kemudian bereaksi dengan reseptor steroid
3. Kompleks ini mengalami perubahan bentuk, lalu bergerak menuju nukleus dan berikatan
dengan kromatin
4. Ikatan ini menstimulasi transkripsi RNA dan sintesis protein spesifik
5. Induksi sintesis protein ini merupakan perantara efek fisiologis steroid
6. Pada beberapa jaringan, misalnya hepar, hormon steroid merangsang transkripsi dan
sintesis protein spesifik; pada jaringan lain, misalnya sel limfoid dan fibroblas hormon
steroid merangsang sintesis protein yang sifatnya menghambat atau toksik terhadap sel-sel
limfoid, hal ini menimbulkan efek katabolic
7. Sintesis dan sekresinya diregulasi secara ketat oleh sistem syaraf pusat yang sangat sensitif
erhadap umpan balik negatif yang ditimbulkan oleh kortisol dalam sirkulasi dan
glukokortikoid oksigen
Glukokortikoid mempengaruhi metabolisme karbohidrat dan protein, hormon ini
disintesis dalam sel-sel zona fasikulata dan zota retikularis yang mengatur metabolism
karbohidrat. Glukokortikoid sintetik digunakan pada pengobatan nyeri sendi, srteritis temporal,