Page 8 - Flip Aplikom Wardah
P. 8
kuinidin-fenotonin, kuinidin-digoksin, beta blocker-anti depresan, beta blocker-amfetamin,
beta blocker-obat diabetes, beta blocler-vasodilator, obat digitalis-amfetamin, obat digitalis-
diuretik
Rangkuman Materi Obat Sistem Pencernaan dan Interaksinya
Interaksi Obat Saluran Cerna
Interaksi obat terdiri dari interaksi menguntungkan dan interaksi merugikan. Contoh
interaksi menguntungkan adalah interaksi antara penisilin dengan probenesid, kombinasi obat
hipertensi, kombinasi obat antiasma, kombinasi obat antidiabet, kombinasi antibiotic
antipseudomonas, kombinasi obat antikanker, kombinasi obat antituberkulosa, kombinasi obat
anti HIV, kombinasi obat antihepatitis, kombinasi obat untuk Hpylori, kombinasi obat
antibiotic ß lactam dengan laktamase, kombinasi sulfametoksazol dengan trimethoprim, dan
antagonism efek toksik obat dengan atidok masing-masing.
Interaksi obat terbagi menjadi tiga yaitu interaski farmaseutik, interaksi farmakokinetik,
dan interaksi farmakodinamik. Interaksi farmaseuitik terjadi di luar tubuh, terjadi secara
fisika/kimia yang dapat diamati. Interkasi farmakokinetik terjadi jika salah satu obat
memengaruhi ADME obat kedua sehingga plasma obat kedua meningkat atau menurun,
interaksi farmakokinetik tidak dapat diekstrapolasikan dengan obat lain yang segolongan
karena terdapat variasi sifat-sifat fisikokimia. Sedangkan interaksi farmakodinamik adalah
interaksi pada tingkat reseptor yang bersifat antagonis pada reseptor, interaksi fisiologis yang
bekerja pada organ yang sama tetapi reseptor berbeda, serta perubahan keseimbangan cairan
dan elektrolit.
Interaksi farmakokinetik dibagi menjadi dalam empat proses yaitu ineraksi dalam
absorbsi, interaksi dalam distribusi, interaksi dalam metabolisme, dan interaksi dalam ekskresi.
1. Interaksi dalam absorbsi terdiri dari interaksi langsung yang merupakan interaksi
fisika/kimia antar obat dalam lumen GI sebelum terjadi penyerapan obat, perubahan Ph
cairan GI, perubahan waktu pengosongan lambung dan transit usus, efek toksik pada saluran
GI, dan mekanisme yang tidak diketahui.
2. Interaksi dalam distribusi yang merupakan interaksi dalam ikatan protein plasma yang
tergantung dari sifat keasaman atau kebasaan obat tersebut.
3. Interaksi dalam metabolisme yang terdiri dari hambatan metabolisme, induksi enzim
metabolisme, perubahan aliran darah, gangguan ekskresi empedu dan sirkuasi enterohepatic
4. Interaksi obat dalam ekskresi terdiri dari gangguan ekskresi ginjal akibat kerusakan ginjal
oleh obat, kompetisi untuk sekresi aktif di tubulus ginjal, perubahan pH urin, dan perubahan
keseimbangan natrium tubuh total
Beberapa istilah pada interaksi obat-reseptor antara lain agonis, antagonis,
agonis/antagonis parsial, antagonis reversible, dan antagonis irreversible. Prinsip utama
pemakaian obat pada efek farmakodinamik adalah class effect dan pada efek farmakokinetik
adalah non class effect