Page 14 - Sinar Tani Edisi 4087
P. 14

14                         Edisi 21 - 27 Mei 2025  |  No. 4087 Tahun LV                                      GELIA T  MILENIAL




                                                Bayu, Mengukir Sejarah



                                                di World Brewers Cup 2025






                                                Tak punya latar belakang barista profesional, Bayu  Prawiro sukses
                                                menorehkan prestasi gemilang dengan menyabet medali perak pada
                                                ajang World Brewers Cup (WBrC) 2025, salah satu kompetisi paling
                                                prestisius dalam seni seduh kopi manual di dunia. Baginya, kopi bukan
                                                sekadar rasa, tapi soal koneksi dan media bercerita.
       D               i World  of  gemuruh   karier sebagai barista profesional,   membentuk cerita utuh. Racikan


                         tengah
                                                                                   kopi  yang disajikan adalah hasil
                                              Bayu membuktikan kerja keras,
                                     Coffee
                                                                                   eksplorasi mendalam.
                                2025,
                                                                       semangat
                       Jakarta
                                                              dan
                                       satu
                                              konsistensi,
                                                                                      Bayu memadukan 70% Washed
                                              eksplorasi  bisa  mengantarkan  siapa
                       nama dari Indonesia
                       mencuri
                                  perhatian
                                                                                   20%  Anaerobic Natural Geisha dari
                                              mengikuti Indonesia Brewers Cup
                       dunia. Bayu seorang
                                                                                   Janson Estate, Panama dan 10%
          milenial dengan latar belakang      saja ke puncak dunia. Dirinya mulai   Geisha dari Finca Sophia, Panama
                                              pada 2022. Meski hanya berada di
          pertanian dan fotografi,.           peringkat enam, ia tak menyerah.     Arabica-Mossto Anaerobic
            Bagi banyak orang, kopi adalah    Tahun  berikutnya, ia naik  ke posisi   Natural  Excelsa  dari
          sekadar minuman. Namun bagi         tiga,  dan  akhirnya  merebut  gelar   Sukawangi.  Kombinasi
          Bayu, kopi adalah media bercerita,   juara nasional pada 2025.           ini menghasilkan profil
          berekspresi, bahkan menjembatani       Kemenangan itulah yang meng­      rasa   kompleks,   floral,
          dua dunia yang dicintai, pertanian   antarkannya  mewakili   Indonesia   fruity, dengan sentuhan
          dan seni visual.                    ke World Brewers Cup 2025. Dalam     fermentasi eksotik dari
            Lewat racikan kopi yang kompleks   babak  final  WBrC   2025,  Bayu    Excelsa Indonesia yang
          dan presentasi yang memikat, Bayu   bersaing dengan delapan finalis lain   menjadi    penanda
          tak hanya mengharumkan nama         dari berbagai negara. Juara pertama   keberagaman     cita
          Indonesia, tapi juga menunjukkan    diraih George Jinyang Peng dari      rasa Nusantara.
          bahwa generasi muda pertanian       China.                                  Kopi      tersebut
          punya potensi bersinar di kancah       Pendiri     Captain     George    disajikan      dalam
          global.                             Coffee    Roaster   ini  memang      cangkir       keramik                dan proses fermentasi.
            Pria kelahiran Bandung ini adalah   telah  berpengalaman  mengikuti    putih dengan bagian pinggiran           “Saya percaya bahwa kopi bukan
          lulusan  Departemen     Agribisnis,  kompetisi  sejak   2018,  bahkan    terbuka. Pilihan ini bukan kebetulan,   hanya tentang rasa, tapi juga tentang
          Fakultas   Pertanian   Universitas  dikenal  dengan  pendekatan  yang    melainkan    pertimbangan    untuk   koneksi. Lewat kopi, saya terhubung
          Padjadjaran. Saat masih kuliah, Bayu   menyederhanakan  teknik  seduh    menjaga struktur dan aroma kopi      dengan petani, roaster, sesama
          mengakui dirinya belum benar­benar   kopi pour­over.  Finalis lainnya,Carlos   saat diseruput. Setiap elemen, dari   brewers, bahkan juri dari negara lain,”
          menyadari dunia pertanian dan kopi   Escobar (Kolombia), Andrea Batacchi   suhu, alat seduh, hingga gelas, ia   ujar Bayu.
          akan menjadi jalan hidupnya.        (Italia), Elysia Tan (Singapura), Justin   pikirkan secara detail. Tak heran jika   Bagi  Bayu,  kompetisi  seperti
            Baru setelah mengenal specialty   Bull (AS), Raul Rodas (Guatemala),   presentasi Bayu berhasil mencuri     World Brewers Cup bukan hanya
          coffee, kopi berkualitas tinggi yang   Alireza (Turki), dan Lakis Psomas   perhatian  juri  dan   penonton,   soal  piala,  tapi  juga  forum  berbagi
          ditanam   dan   diproses  dengan    (Swedia).                            membawanya meraih  total skor        pengetahuan antara pelaku industri
          standar tertentu, Bayu menemukan                                         510.00, mengungguli Carlos Escobar   dari hulu ke hilir. Ia berharap
          gairahnya yang sejati. Ia pun terjun   Seni Fotografi dan                dari Kolombia di posisi ketiga.      keikutsertaan ini bisa menginspirasi
          ke dunia kopi sebagai seorang home     Menyeduh Kopi                        Kemenangan Bayu tak datang        lebih banyak anak muda, khususnya
          brewer dan fotografer di  Common       World Brewers Cup adalah ajang    secara instan. Selama tiga bulan     berlatarbelakang pertanian, untuk
          Grounds,  salah  satu kafe  ternama   yang  tak  sekadar  menilai  rasa  kopi,   menjelang  kompetisi,  ia menjalani   ikut terlibat dan berkontribusi dalam
          yang dikenal sebagai pionir specialty   tapi juga presentasi, teknik seduh,   latihan intensif di roastery Common   industri kopi  specialty yang sedang
          coffee di Indonesia.                serta filosofi di balik setiap cangkir. Di   Grounds, bahkan disebut nyaris   berkembang pesat.
            Meski     tak     memulai         babak final yang digelar Sabtu, (17/5),   tinggal di sana. Dirinya mendapat   “Petani harus tahu kopi mereka
                                              Bayu tampil dengan konsep unik       bimbingan langsung dari Ryan         diseduh seperti apa di panggung
                                              menggabungkan fotografi dengan       Wibawa, barista Indonesia yang       dunia.  Brewer juga  harus  tahu
                                                seni menyeduh kopi.                meraih  peringkat  tiga  di  World   bagaimana kopi itu dihasilkan. Saya
                                                   Ia membandingkan komposisi      Brewers Cup 2024.                    hanya jembatan kecil di antara dua
                                                fotografi,    yakni      tentang      Ryan tak hanya melatih teknik     dunia itu,” tuturnya.
                                                penempatan elemen dalam satu       penyeduhan,  tapi  juga  membantu       Meski hanya finis di posisi dua,
                                              bingkai    dengan    pencampuran     Bayu menyusun narasi yang kuat       pencapaian     Bayu    merupakan
                                              kopi dari berbagai varietas dan      dan autentik dalam presentasinya.    lompatan besar bagi Indonesia.
                                              proses untuk menciptakan harmoni     “Bayu bukan barista profesional, ia   Usai kompetisi, ia berencana untuk
                                              rasa. “Kopi ini adalah potret dari   home brewer dan fotografer. Tapi     terus aktif di dunia kopi, tidak hanya
                                                  perjalanan saya,” ujar Bayu dalam   punya rasa ingin tahu yang besar   sebagai penyeduh, tapi juga sebagai
                                                   presentasinya,   sebagaimana    dan dedikasi tinggi. Itu modal paling   mentor dan edukator.
                                                    ditayangkan di kanal YouTube   penting,” kata Aston Utan, Co­          Ia ingin membagikan pengalaman
                                                      World Coffee Champion­       Founder Common Grounds.              kepada komunitas  home brewers
                                                       ships.                                                           dan petani kopi di Indonesia agar
                                                                Bayu membuat          Paham Hulu Hilir                  semakin    banyak   talenta  muda
                                                               komposisi  seperti     Menariknya, Bayu tak hanya        yang  bisa  menembus  panggung
                                                                memilih elemen     piawai di hilir sebagai penyeduh     dunia. “Saya ingin dunia tahu kopi
                                                                visual dalam satu   kopi. Ia juga paham tentang hulu    Indonesia bukan cuma soal biji, tapi
                                                                 frame.  Masing­   mulai dari proses pertanian, panen,   juga tentang manusianya. Tentang
                                                                   m a s i n g     hingga pascapanen kopi. Sebagai      mereka  yang  menyentuh  kopi  dari
                                                                   punya  peran,   lulusan agribisnis, Bayu memahami    pohon hingga cangkir. Saya bangga
                                                                   tapi bersama­   bagaimana kualitas kopi sangat       jadi bagian kecil dari cerita itu,”
                                                                   sama mereka     dipengaruhi varietas, lokasi tanam,   tuturnya. Gsh/Yul
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19