Page 193 - Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas X
P. 193

Terjemahan:
                      Jika ada hal yang demikian keadaannya, raja yang pengecut, brahmana
                    doyan segala makanan, waisya tidak ada kegiatan dalam pekerjaan berniaga,
                     berjual beli dan sebagainya, sudra tidak suka mengabdi kepada Tri Varna,
                    pendeta yang bertabiat jahat, orang yang berkelahiran utama nyeleweng dari
                    hidup sopan santun, brahmana yang curang dan wanita yang bertabiat nakal
                                              dan berlaku jahat.
                   Lalu, bagaimanakah semestinya kewajiban masing-masing Varna yang dianjurkan
                 Hindu? Berikut penjelasan yang lebih rinci:


                 1. Kewajiban  Brāhmaṇa
                   Istilah  Brāhmaṇa  berasal  dari  bahasa  Sansekerta
                 dari  urat  kata  “brh”  artinya  tumbuh.  Dari  arti  kata
                 ini  dapat  kita  gambarkan  bahwa  fungsi  Brāhmaṇa
                 adalah untuk menumbuhkan daya cipta rohani umat
                 manusia  untuk  mencapai  ketenteraman  hidup  lahir
                 batin. Brāhmaṇa juga berarti pendeta. Pendeta adalah
                 gelar pemimpin agama yang menuntun umat Hindu
                 mencapai  ketenangan  hidup  dan  memimpin  umat
                 dalam melakukan upacara agamanya.
                   Karena  tugas  atau  kewajiban  pokok  dari  Varna
                 Brāhmaṇa adalah mempelajari Veda (Vedadhyayana)
                 dan  memelihara  Veda-veda  itu  atau  disebut
                 Vedarakshana,  Varna  Brāhmaṇa  tidak  boleh      Sumber:www.hinduism.iskcon.org
                                                                   Gambar 6.2 Brahmana
                 melakukan pekerjaan duniawi. Untuk kehidupannya
                 dia  harus  dibantu  oleh  Varna-varna  lainnya.  Ini  bukanlah  berarti  memberikan
                 seorang Brāhmaṇa suatu posisi yang istimewa dalam masyarakat dan sebaliknya pula
                 bukanlah menganggap Brāhmaṇa itu sebagai benalu dalam masyarakat.
                   Kaum Brāhmaṇa dibebani tugas untuk melaksanakan apapun yang diberikan perlu
                 demi memajukan kesejahteraan spiritual masyarakat. Demikian Chandrasekharendra
                 Saraswati  menyebutkan  dalam  bukunya  Aspek-Aspek.Agama  Hindu.  Jadi  Varna
                 Brāhmaṇa  ini  adalah  golongan  atau  mereka  yang  berkecimpung  dalam  bidang
                 kerohanian.  Brāhmaṇa  ini  tidak  berdasarkan  suatu  keturunan,  melainkan  karena  ia
                 mendapat kepercayaan dan mempunyai kemampuan untuk menjalankan tugas tersebut.
                 Seseorang disebut Brāhmaṇa karena ia memiliki kelebihan dalam bidang kerohanian.
                   Dengan  kata  lain  Brāhmaṇa  itu  adalah  golongan  fungsional  yang  setiap
                 orangnya memiliki ilmu pengetahuan suci dan mempunyai bakat kelahiran untuk
                 menyejahterakan masyarakat, negara dan umat manusia dengan jalan mengamalkan
                 ilmu pengetahuannya dan dapat memimpin upacara keagamaan.
                   Dalam Kitab Sarasamuscaya sloka 56 kewajiban Brāhmaṇa dijelaskan sebagai
                 berikut:




                 186  | Kelas X SMA/SMK
   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198