Page 195 - Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas X
P. 195
Terjemahan:
Inilah brata sang Brāhmaṇa, duabelas banyaknya, perinciannya dharma, satya,
tapa, dama wimatsaritwa, hrih, titiksa, anasuya yajna, dana, dhrthi, ksama, itulah
perinciannya sebanyak duabelas, dharma dari satyalah sumbernya, tapa artinya
carira sang cosana yaitu dapat mengendalikan jasmani dan mengurangi nafsu,
dama artinya tenang dan sabar, tahu menasehati diri sendiri, wimatsaritwa artinya
tidak dengki irihati, hrih berarti malu, mempunyai rasa malu, titiksa artinya jangan
sangat gusar, anasuya berarti tidak berbuat dosa, yajna mempunyai kemauan
mengadakan pujaan, dana adalah memberikan sedekah, dhrti artinya penenangan
dan pensucian pikiran, ksama berarti tahan sabar dan suka mengampuni, itulah
brata sang Brāhmaṇa.
Tentang peranan dan fungsinya, Brāhmaṇa harus melakukan Yajnya dan bersahabat
dengan semua makhluk. Berperanan sebagai guru (acarya) dengan mengajarkan Veda,
Kalpa dan Upanisad, memimpin upacara Garbhadana. Melakukan tapa, brata, dan
semadi menurut ajaran Veda. Selama hidupnya seorang Brāhmaṇa harus tetap meladeni
Guru atau Nabenya itu sampai meninggal. Belajar dan mengajar adalah Yajnya bagi
seorang Brāhmaṇa, harus mengamalkan seluruh ilmu pengetahuannya kepada Varna-
varna yang lainnya.
Tentang sifat dan ciri-cirinya, Brāhmaṇa adalah orang yang mampu mengendalikan
panca indranya, berpengetahuan yang suci, berbudi baik dan tekun, dapat menguasai
dirinya sepenuhnya, tidak makan segala, selalu hormat kepada orang lain. Kalau ada
Brāhmaṇa yang tidak tahu Veda ibarat seekor sapi betina yang tidak bisa beranak dan
mengeluarkan susu. Selalu waspada kepada pujian dan cemohan. Seorang Brāhmaṇa
tidak boleh menyombongkan nama Gotranya apalagi untuk kepentingan mendapatkan
makanan, ini makan benda busuk namanya.
Tentang kewajiban dan sifat-sifat seorang Brāhmaṇa: Orang yang bebas dari
ketakutan dan ikatan belenggu-belenggu, tenang, seimbang, sadar dan dapat mengatasi
hawa nafsu, bebas dari rasa marah, orang yang tidak suka menyakiti dengan pikiran,
kata-kata dan perbuatan, orang yang telah padam penderitaannya, di dalam dirinya
bersemayam kebenaran dan kebajikan, suka hidup sederhana, telah mencapai
penerangan yang sempurna, tabah dan sabar menghadapi hukuman-hukuman, fitnahan,
penganiayaan walaupun dirinya tak bersalah, orang yang dengan seksama menjalankan
tugas-tugas agamanya, sama sekali tidak terikat pada kesenangan-kesenangan duniawi,
mengetahui akhir dari penderitaan, orang yang mengetahui dengan jelas jalan yang
salah, penuh kebijaksanaan, telah mencapai tujuan yang tertinggi, tidak suka menyiksa
dan membunuh makhluk lainnya, tidak pernah mendendam, kata-katanya mudah
dipahami, tidak pernah mencuri, dapat melepaskan diri dari kehidupan dunia ini,
telah mencapai dasar keabadian, telah dapat melepaskan diri dari tumimbal lahir dan
kesesatan, sebagai pahlawan yang dapat menaklukan dunia, mengetahui timbul dan
lenyapnya benda-benda yang hidup, mengetahui kehidupannya yang dulu, mengetahui
surga dan neraka, dan telah mencapai akhir dari kelahiran.
188 | Kelas X SMA/SMK

