Page 207 - Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas X
P. 207

Anggaran Dasar PHDI yang berhak mengeluarkan bhisama hanyalah sabha pandita.
                 Karena sabha pandita-lah sebagai unsur yang tertinggi dalam susunan kelembagaan
                 PHDI. Hal ini memang sesuai dengan makna kitab suci Manawa Dharmasastra. Pada
                 Pesamuan Agung PHDI di Mataram, ini diajukan lagi rancangan bhisama tentang
                 Catur Varna ini sebagaimana diamanatkan oleh Maha Sabha VIII PHDI 2001 lalu.
                   Sabha Pandita Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat pada Pesamuhan Agung
                 Tanggal  29  Oktober  2002.  Menetapkan    antara  lain;  Catur  Varna  adalah  ajaran
                 agama Hindu tentang pembagian tugas dan kewajiban masyarakat atas “guna” dan
                 “Kama” dan tidak terkait dengan Kasta atau Wangsa. Bhisama tentang Pengamalan
                 Catur  Varna  ini  sebagai  pedoman  yang  sepatutnya  dipatuhi  oleh  seluruh  umat
                 Hindu.  Menugaskan  kepada  Pengurus  Harian  Parisada  Hindu  Dharma  Indonesia
                 Pusat untuk memasyarakatkan Bhisama Tentang Pengamalan Catur Varna ini, beserta
                 penjelasannya dalam lampiran Bhisama ini kepada scluruh umat Hindu di Indonesia.

                 Memahami Teks

                   Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa dalam Bhagavadgītā dan kitab-kitab
                 Hindu lainnya disebutkan Tuhan hanya menciptakan empat profesi atau Catur Varna
                 padahal  kita  melihat  dewasa  ini  banyak  sekali  jenis  profesi  yang  berkembang?
                 Dapatkah      semua  jenis      profesi      itu  dikelompokkan  menjadi  empat  kelompok
                 profesi? Hal inilah yang perlu dibahas sehingga Catur Varna itu menjadi lebih jelas
                 perannya dalam pembangunan masyarakat.
                   Catur  Varna  itu  adalah  empat  profesi  yang  diciptakan  oleh  Tuhan.  Di  dunia
                 ini,  yang  kekal  abadi  adalah  Tuhan.  Semua  ciptaannya  dapat  berubah-ubah  atau
                 mengalami penyempurnaan-penyempurnaan sesuai dengan tuntutan zaman.
                   Menurut ajaran Hindu zaman itu akan berubah-ubah, setiap perubahan membawa
                 ciri-ciri tertentu. “satu hari Brahman” dibagi menjadi empat belas masa, setiap masa
                 dibagi menjadi empat zaman. Ke empat zaman itu adalah: Kertha Yuga, Treta Yuga,
                 Dwapara Yuga, dan Kali Yuga. Ciri-ciri tiap-tiap Yuga ini dijelaskan dalam Manawa
                 Dharmasastra I, 85 dan 86 sebagai berikut:


                                           Anye krtayuge dharmās
                                               Tretāyām dvāpare pare,
                                                anye kaliyuga nŕnām
                                               yuga hrāsānu rūpatah
                                                Terjemahan:
                  Suatu macam tertentu dari kewajiban-kewajiban yang ditentukan bagi manusia di
                   zaman Kertha, adalah berbeda dengan kewajiban-kewajiban yang ditentukan di
                 zaman Treta, berbeda pula dengan zaman Dwapara dan demikian pula pada zaman
                            Kali, sesuai dengan panjangnya masa semakin berkurang.







                 200  | Kelas X SMA/SMK
   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212