Page 30 - Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas X
P. 30

mengasingkan diri ke hutan. Bharata menjadi sedih mendengarnya, kemudian menyusul
                   Rāmā. Harapan Kaikeyī untuk melihat putranya senang menjadi raja ternyata sia-sia.
                   Di  dalam  hutan,  Bharata  mencari  Rāmā  dan  memberi  berita  duka  karena  Prabu
                   Daśaratha telah wafat. Ia membujuk Rāmā agar kembali ke Ayodhyā untuk menjadi
                   raja. Rakyat juga mendesak demikian, namun Rāmā menolak karena ia terikat oleh
                   perintah ayahnya. Untuk menunjukkan jalan yang benar, Rāmā menguraikan ajaran-
                   ajaran agama kepada Bharata. Rāmā menyerahkan sandalnya (dalam bahasa Sanskeṛta:
                   paduka).  Akhirnya  Bharata  membawa  sandal  milik  Rāmā  dan  meletakkannya  di
                   singasana. Dengan lambang tersebut, ia memerintah Ayodhyā atas nama Rāmā.
                      Rāmā  atau  Rāmācandra  adalah  seorang  raja
                   legendaries  konon  hidup  pada  zaman  Tretayuga,
                   keturunan  Dinasti  Surya  atau  Suryawangsa.  Ia
                   berasal  dari  Kerajaan  Kosala  yang  beribukota
                   Ayodhyā. Menurut pandangan Hindu, ia merupakan
                   awatara  Dewa  Wisnu  yang  ketujuh  yang  turun
                   ke  bumi  pada  zaman  Tretayuga.  Sosok  dan  kisah
                   kepahlawanannya  yang  terkenal  dituturkan  dalam
                   sebuah sastra Hindu Kuno yang disebut Rāmāyana,
                   tersebar  dari  Asia  Selatan  sampai  Asia  Tenggara.
                   Terlahir  sebagai  putra  sulung  dari  pasangan  Raja   Gambar 1.9 Lakon Rāvaṇa dengan
                                                                    dasamuka
                   Daśaratha  dengan  Kauśalyā,  ia  dipandang  sebagai
                   Maryada  Purushottama,  yang  artinya  “Manusia  Sempurna”.  Setelah  dewasa,  Rāmā
                   memenangkan sayembara dan beristerikan Dewi Sītā, inkarnasi dari Dewi Lakṣmi.
                   Rāmā memiliki anak kembar, yaitu Kusa dan Lava.
                      Dalam wiracarita Rāmāyana diceritakan bahwa sebelum Rāmā lahir, seorang raja
                   raksasa bernama Rāvaṇa telah meneror Triloka (tiga dunia) sehingga membuat para
                   dewa merasa cemas. Atas hal tersebut, Dewi bumi menghadap Brahma agar beliau
                   bersedia menyelamatkan alam beserta isinya. Para dewa juga mengeluh kepada Brahma,
                   yang telah memberikan anugerah kepada Rāvaṇa sehingga raksasa tersebut menjadi
                   takabur. Setelah para dewa bersidang, mereka memohon agar Wisnu bersedia menjelma
                   kembali ke dunia untuk menegakkan dharma serta menyelamatkan orang-orang saleh.
                   Dewa Wisnu menyatakan bahwa ia bersedia melakukannya. Ia berjanji akan turun ke
                   dunia  sebagai  Rāmā,  putra  raja  Daśaratha  dari  Ayodhyā.  Dalam  penjelmaannya  ke
                   dunia, Wisnu ditemani oleh Naga Sesa yang akan mengambil peran sebagai Lakṣmana,
                   serta Lakṣmi yang akan mengambil peran sebagai Sītā.
                      Ibu Rāvaṇa bernama Kaikesi, seorang puteri Raja Detya bernama Sumali. Sumali
                   memperoleh  anugerah  dari  Brahma  sehingga  ia  mampu  menaklukkan  para  raja
                   dunia. Sumali berpesan kepada Kekasi agar ia menikah dengan orang yang istimewa
                   di dunia. Di antara para Ṛsī, Kekasi memilih Visrava sebagai pasangannya. Visvara
                   memperingati  Kekasi  bahwa  bercinta  di  waktu  yang  tak  tepat  akan  membuat  anak
                   mereka menjadi jahat, namun Kekasi menerimanya meskipun diperingatkan demikian.
                   Akhirnya,  Rāvaṇa  lahir  dengan  kepribadian  setengah  brahmana,  setengah  raksasa.



                                                         Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti |   23
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35