Page 26 - Buku 14 67 Masalah Udhhiyyah ok
P. 26
ِ
ِ
ُنمُسيَُ َ لَفُيحضيُنَأُمكُ دحَأُدارَأوَُشعلاُتَ لخدُاذإ ِ
ح
َ
َّ ََ َ
ُ
ح
َ َ
ح َ َ
َ َ ُ َ
َ ُ
ح
َ
ِِ
ِِ
. ائيشُهَشبوُهَعش
َ
ًحَ َ
ََ َ
"Jika telah masuk sepuluh (hari pertama Dzulhijjah), dan
salah seorang di antara kalian ingin berkurban, maka
janganlah ia menyentuh (mengambil) sedikit pun dari
rambut dan kulitnya."
Dalam riwayat lain:
ِ
ِ
ِِ
ِِ
. ُ يحضيُ َّ تَحُائيشُهرافح ظَأ ُنمُ َ لَوُهَعشُنمَُّ نَ ذخح أيُ َ لَف
َ
َ
ًحَ
َ
َ َ ح
ُ َ
َ ُ َ
ح
َ
"Maka janganlah sekali-kali ia mengambil apa pun dari
25
rambut dan kukunya hingga ia menyembelih."
Imam An-Nawawi berkata: "Yang dimaksud dengan
larangan mengambil kuku dan rambut adalah larangan
menghilangkannya, baik dengan memotong, mematahkan,
atau lainnya, demikian pula larangan menghilangkan
rambut dengan mencukur, memendekkan, mencabut,
membakar, atau menghilangkannya dengan kapur dan
sejenisnya. Larangan ini berlaku untuk semua rambut:
ketiak, kumis, kemaluan, rambut kepala, dan seluruh
26
rambut di badan.”
Tidak diperbolehkan mengambil sebagian darinya sebelum
shalat ‘Id, meskipun dengan niat berhias untuk shalat. Dan
jika penyembelihan diakhirkan setelah hari ‘Id, maka ia
tetap harus menahan diri sampai ia menyembelih.
22

