Page 17 - Microsoft Word - sejarah fiks
P. 17

menolak  mengirimkan  tenaga  kerja  rodi  atau  romusha  yang  diminta  oleh
                      Jepang.
                        e.  Kontak Senjata
                             Pada tahun1931 Sultan Siak mengatur sebuah perlawanan bersenjata.
                      Perlawanan  tersebut  terjadi  di  Sungai  Pareban,  Selat  Akar,  Merbau.  Belanda
                      sempat  kualahan  menghadapinya  sehinga  kemudian  pemerintah  Kolonial
                      Belanda  mendatangkan  bantuan  dari  Medan  di  bawah  pimpinan  Letnan
                      Leiner.Sementara  itu,  di  daerah  Balai  Pungut  wilayah  Mandau  terjadi
                      pemberontakan orang Sakai terhadap Jepang. Pemberontakan yang dipimpin
                      oleh Si Kodai ini cukup banyak membuat tentara Jepang berjatuhan.

                             2.Dampak Pendidikan pada zaman sultan syarif Kasim II
                             Ketika itu Syarif Kasim II masih kecil dan sedang bersekolah di Batavia
                      menjabat sebagai Sultan Siak dituntut oleh Dewan Kerajaan Siak Tengku Besar
                      dan didampingi oleh datuk lima puluh diberi Gelar sri
                             Bejuangsa  dan  Tengku  Besar  Hakim  Polisi  Kota  Siak  Selama  7  tahun
                      Kesultanan Siak dipimpin oleh Tengku besar paman dari Sultan Syarif Kasim II
                      kemudian Setelah cukup dewasa Sulthan Syarif  Kasim II dinobatkan sebagai
                      Sultan Siak yang ke 12 pada Tanggal 13 Maret 1915 dikerapatan tinggi Siak Sri
                      Indrapura  oleh  Dewan  Kerajaan,  Setelah  di  nobatkan  menjadi  Sultan  Siak,
                      Sulthan Syarif Kasim II lebih Banyak bergerak dibidang Pendidikan Umum dan
                      Agama beliau dikenal sebagai Sultan yang Alim.
                      Upaya beliau meningkatkan dan memajukan Pendidikan rakyatnya Antara lain:
                         1.  Mendirikan sekolah H.I.S (Hollandsehe Islansche School).
                         2.  Mendirikan sekolah Agama Madrasah Taufiqiyah Al-Hasimiyah (Khusus
                             Lakilaki) dan Madrasah An-Nisa’ (Khusus untuk kaum wanita ).
                         3.  Mendirikan  Sekolah  Latihan  Keterampilan  Wanita  bernama  Latifah
                             School.
                         4.  Mendirikan asrama Pelajar dan memberikan Beasiswa bagi Tamata H.I.S
                             dan  Madrasah  untuk  melanjutkan  pelajarannya  keluar  Daerah.  Dalam
                             cacatan O.K. Muhammad Jamil ia selaku sekretaris pribadi Sultan syarif
                             Kasim  II,  ia  menyatakan  bahwa  “Sultan  mendirikan  beberapa  sekolah

                             Agama baik lakilaki maupun perempuan dengan mentjari guru Agama
                             yang baik-baik dari mesir dan padang panjang dengan tanggungan beliau
                             sendiri.  Djika  dilihat  pendapatan  Sri  Sultan  dari  pemerintah  saat  itu,
                             tidaklah  banjak  djumlah  untuk  dirinja  sendiri,  tetapi  diperbuat  untuk
                             rakjat Madrasah dan pegawaipegawai Agama dan keluarganya”.
                             Sultan  Syarif  Kasim  II  yang  berpikiran  maju  berusaha  untuk
                      meningkatkan  kecerdasan  masyarakatnya,  dan  diapun  juga  mendirikan
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22