Page 28 - Hadiah Haji dari Masjid Nabawi
P. 28
ِ
ِ
ِ
ِ
جْ لحا َّ نَأو اهَ ل ب ق ام مده ي ةرجْ لْا َّ نَأو وَ ل ب ق ام مده ي م َ لَسلإا
َ
َ
َّ
َ
َ ْ َ ُ َْ َْ
َ ُ ْ َ ُ َْ َ ْ
َ
َ
ِ «. ر و ها م س ل م ؟وَ ل ب ق ناك ام مده ي
ِ
َ َ ُ ُ ْ ٌ ُ ْ َ َ َ َ ُ َْ
"Ketika Allah menanamkan Islam dalam hatiku, aku datang
kepada Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam dan
berkata, „Ulurkan tanganmu agar aku membaiatmu.'
Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam pun mengulurkan
tangan, lalu aku menarik tanganku. Beliau bertanya, 'Apa
yang membuatmu (menarik tanganmu), wahai Amr?' Aku
menjawab, 'Aku ingin membuat syarat.' Beliau bertanya,
'Syarat apa?' Aku berkata, 'Agar dosa-dosaku diampuni.'
Beliau menjawab, 'Tidakkah kamu tahu bahwa Islam
menghapuskan dosa-dosa yang sebelumnya, bahwa hijrah
menghapuskan dosa-dosa yang sebelumnya, dan bahwa
9
haji menghapuskan dosa-dosa yang sebelumnya?'"
Dengan demikian, haji termasuk ibadah yang menghapus-
kan dosa-dosa yang telah berlalu.
Beberapa ulama menjelaskan bahwa haji menghapuskan
dosa-dosa besar yang terkait dengan hak-hak Allah
Subhanahu wa Ta‟ala, namun bukan hak-hak sesama
hamba.
Menghapuskan dosa-dosa kepada Allah Subhanahu wa
Ta‟ala bukan berarti menghilangkan hak-hak tersebut,
melainkan menghilangkan dosa karena kekurangan atau
kelalaian dalam melaksanakan hak-hak tersebut.
23

