Page 111 - ANAK KOS DODOL
P. 111
BAB 31
Baju sumbangan
3 minggu lagi, aku bakal ikut program KKN selama 1 setengah bulan. Kelompokku berjumlah 7
orang, 3 cewek dan 4 cowok ditempatkan disebuah dusun di magelang. Kami bakal menumpang
di rumah pak kepala dusun. Anggota kelompokku datu angkatan tapi beda fakultas gitu. Nggak
heran, kalau baru saling kenal. Harus serumah dan kerja sama dengan orang baru dikenal nggak
mudah lho. Salah-salah, bisa gontok-gontokan karena hal sepele hehehe.
Sisa waktu 3 minggu, digunakan untuk menyusun program KKN, mengumpulkan dana dan tentu
saja mengenal satu sama lain lebih dekat ehm.. Ehm. Kelompoku punya beberapa program,
antara lain pembuatan WC dan kamar mandi untuk mushola, penerangan jalan, ceramah hidup
sehat, bimbingan belajar untuk anak-anak dan yang utama adalah bazaar baju bekas murah. Yah,
program standar KKN gitulah hehehe... *kurang kreatif!
Program yang membutuhkan waktu dan tenaga lebih adalah bazaar, karena setiap anggota
kelompok harus berjibaku mengumpulkan pakaian bekas dalam jumlah banyak. Hehe...
Namanya anak kos jarang beli baju euy. Bisa sih, kami langsung membagikan baju-baju pada
warga. Tapi itukan nggak mendidik namanya. Akhirnya, anak-anak punya ide bikin bazaar baju
murmer gitu.
Rencananya, hasil penjualan baju bakal dipakai buat menambah biaya pembuatan kamar mandi.
Begitulah, kami mesti bekerja keras agar pakaian bekas terkumpul. Aku mengumpulkan baju
bekasku terus berkeliling ke rumah teman-teman kampus, ke tante Tia dan tentu saja.. Anak-anak
kosku!
Khusus anak-anak kosan, minta sumbangan baju ke mereka butuh trik tersendiri. Nggak bisa
main minta begitu saja. Soalnya rata-rata pada pelit kalau sudah urusan menyumbang gitu, amit-
amit ya cantik-cantik pedit hehehe. ''lah, kita juga kan fakir miskin, jauh dari ortu!'' kilah disti
kalau dimintai sumbangan. Aje gile. Yang ada juga tuh anak fakir miskol karena kehabisan pulsa
mulu!