Page 118 - ANAK KOS DODOL
P. 118
siang harinya, anak-anak gentayangan ke perpustakaan beberapa universitas di djokdja untuk
mencari bahan. Heri pernah diusir dari perpustakaan magister manajemen karena tidak
mengenakan kemeja, hihi. Anak-anak bilang sih itu mengada-ada karena pengunjung lain bebas-
bebas saja tuh. Aku curiga heri diusir karena tampang dia mencurigakan. Model-model sindikat
pencurian skripsi gitu, hahaha.
Wiwin dan munchit dilema ketika mencari bahan di perpustakaan sebuah kampus di condong
catur. Ada bahan penting yang mereka dapat disana, tetapi perpustakaan tidak menyediakan jasa
fotokopi! Keduanya berdebat untuk menentukan siapa yang akan merobek halaman buku dan
siapa yang bertugas menjaga situasi hehe. Untung, mereka akhirnya batal melakukan kejahatan
itu. ''takut kualat wi, ntar skripsi kita nggak jadi-jadi selama 5 semester.. Hiiy!l' kata wiwin
bergidik. Terima kasih tuhan, kau kembalikan teman-temanku ke jalan benar!
Bimbingan skripsi yang menegangkan. Terlambat 5 menit pak dosen ngambek tidak mau
ditemui. Padahal rumahnya jauh! Ibaratnya, kami harus menempuh djokdja dari ujung ke ujung!
Jadilah, adegan kebut-kebutan dilakoni. Huhu.. Untung bodi semuanya utuh sampai skripsi
kelar! Bimbingan skripsi penuh ketegangan karena pak dosen sangat detil menanyai kami satu-
persatu. Mencoret sana-sini. Memberi masukan dan kritik pedas. Fyuuhhh.
Habis bimbingan, pasti deh kepala panas berasap. Dan tanpa direncanakan, kami keluyuran ke
parangtritis untuk berlari-larian ala bintang pilem india, atau ke kaliurang makan burger jawa dan
wedang jahe. Atau, sekadat nongkrong melihat ramainya lalu lintas di malioboro. Pernah juga
mampir ke studio foto dan bergaya dengan ndesonya. Asli pikiran jadi segar lagi!
Syukurlah, hanya dalam waktu beberapa bulan kami menyelesaikan skripsi. Kami mulai
berpencar untuk mencari perusahaan obyek penelitian. Aku kebagian tempat penelitian disebuah
perusahaan otomotif di semarang. Tapi, bukan berarti kami tak hang out bareng lagi lho. Malah
makin intens karena kami sekalian berlatih mempresentasikan hasil penelitian dalam sidang
nanti. Satu-persati geng lima ujian skripsi dan lulus dengan gemilang.
Satu yang kuingat dan tak bakal kulaksanakan adalah saran si sableng heri, yang jadi kelinci
percobaan karena maju sidang duluan. ''apapun yang terjadi di dalam ruang pembantaian, pasang
senyum lebar!'' hihi entah darimana dia mendapatkan resep sakti itu. Makanya, tiap tak bisa
menjawab pertanyaan penguji, ia tersenyum lebar dengan bibir hitam pecandu rokoknya.
Bukannya terpesona, ia langsung dimaki-maki dosen penguji. ''kamu tuh gendeng, ya.. Disuruh
jawab malah senyum-senyum tidak jelas!'' bentak pak dosen bete. Hihi..