Page 94 - E-Modul 1_Neat
P. 94
Contoh 2:
Mudhâfdan Mudhâf Susunan Mudhâf+ Mudhâf Arti
Ilaih Ilaih
َ
َ
َ
َ
ّ
ّ
ْ سردلْا ْ بات ك ْ سردلْا + ْ بات ك buku guru itu
َ
َ
َ َ
َ َ
ّ
ّ
ْ سردلْاْابات ك ْ سردلْا + ْ ابات ك dua buku guru itu
َ
َ
ّ
ّ
ْ ْ سردلْا ْ بتك ْ ْ سردلْا + ْ ْ بتك buku-buku guru itu
َ َ َ
ْبتك/ابات ك/بات ك(buku) adalah mudhâf.
ّ َ
سردلْا(guru) adalah Mudhâf Ilaih.
Mudhâf-Mudhâf Ilaih Susunan Mudhâf-Mudhâf Ilaih Arti
ّ َ
َ
ّ َ
َ
ْ يلع ْ ةنب ا ْيلع + ْ ْ ةنب ا puterinya Ali
ٍ
ٍ
ّ َ َ
َ
ّ َ
ٍ
ْيلعْاتنب ْيلع + ْ اتنب dua puteri Ali
ٍ
ّ َ َ َ
ّ َ
َ َ
ْيلعْتانب ْيلع + ْ ْ تانب dua puteri Ali
ٍ
ٍ
Dari kedua contoh-contoh di atas terlihat bahwa Mudhâf dalam keadaan
Nakîrah sedangkan Mudhâf Ilaih adalah Isim Ma'rifah.
Pada contoh di atas terlihat pula bahwa bila Mudhâf merupakan Isim
Mutsanna (dual) maka huruf Nûn Kasrah ( ن) di akhir katanya dihilangkan.
ِ
Perhatikan lagi dua kalimat di atas: َ َ َ
َ َ
َ َ
ّ
ْنابات ك dari kata ابات ك (dua buku guru itu) ---> ْ سردلْا ابات ك
ّ َ َ
َ
َ
ْ ْناتنب dari kata اتنب (dua puteri Ali) ---> ْيلعاتنب
ٍ
Meskipun panjang dan terdiri dari banyak kata, baik kalimat Shifat-Maushûf
maupun Mudhâf-Mudhâf Ilaih, tetaplah dianggap sebagai Jumlah Ghairu
Mufîdah (Kalimat Tidak Sempurna).
Termasuk dalam Mudhâf Ilaih adalah Isim yang mengikuti Zharaf.
َ
َ
َ
َ َ َ
ْ ماملإاْءارو ْ ْ موقي ْركب Bakar berdiri di belakang imam
َ
َ
ْ تيبلاْدنع ْ موقأ aku berdiri di sisi rumah
َ
Dalam contoh di atas, ْماملإا (imam) dan ْ تيبلا (rumah) adalah IsmMajrûr
َ
َ َ َ
dengan tanda kasrah karena terletak sesudah Zharaf ْءارو (di belakang) dan ْدن ع(di
sisi). Dalam hal ini, kedua Zharaf tersebut merupakan Mudhâf sedang Isim yang
mengikutinya merupakan Mudhâf Ilaih.
Bentuk idhâfah dua macam:
1. Idhâfah isim dengan isim zhâhir (seperti contoh di atas)
2. Idhâfah isim dengan isim dhamîr
َ
َ
َ
Contoh: ْْ َ ْ
.همايصْن مْهلْسيل
َ
ْ مايص adalah mudhâf dan ْهـــــ adalah Mudhâf Ilaih.
B. Pengikut Kata (Attawabi')
Pengikut kata dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah
Tabi’ atau Tawabi’ (jamak). Tawabi’ adalah kata yang mengikuti kata-kata
sebelumnya (matbu’) dalam i’rob (marfu’, manshub, dan majrur).
82