Page 34 - MODUL FIQIH PPG 2021
P. 34
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.
Ada dua jenis Bank di Indonesia, yaitu bank konvensional dan bank syariah. Bank
Konvensional adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional dan
berdasarkan jenisnya terdiri atas Bank Umum Konvensional dan Bank Perkreditan Rakyat.
Sedangkan Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan
Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah.
Dengan demikian, Bank Konvensional (bank non Islam) adalah lembaga keuangan
yang fungsi utamanya untuk menghimpun dana yang kemudian disalurkan kepada orang atau
lembaga yang membutuhkannya guna investasi (penanaman modal) dan usaha-usaha yang
produktif dengan sistem bunga. Contohnya BNI , BRI. BCA dan sebagainya. Sedangkan Bank
Syariah adalah suatu lembaga yang fungsi utamanya menghimpun dana untuk disalurkan
kepada orang atau lembaga yang membutuhkannya dengan sistem tanpa bunga. Contohnya
Bank Muamalat.
Asas dari Perbankan Syariah dalam melakukan kegiatan usahanya adalah Prinsip
Syariah, demokrasi ekonomi, dan prinsip kehati-hatian. Adapun yang dimaksud dengan prinsip
syariah adalah prinsip-prinsip yang yang sejalan dengan tuntuna ekonomi islam seperti
menghindari riba, gharar (tipuan) dan maysir (judi). Perbankan Syariah juga bertujuan
menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan,
kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat.
Diantara usaha Bank Syariah adalah pertama, menghimpun dana dalam bentuk
Simpanan berupa Giro, Tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu
berdasarkan Akad wadi’ah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah;
kedua, menghimpun dana dalam bentuk Investasi berupa Deposito, Tabungan, atau bentuk
lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan Akad mudharabah atau Akad lain yang
tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah; ketiga, menyalurkan Pembiayaan bagi hasil
berdasarkan Akad mudharabah, Akad musyarakah, atau Akad lain yang tidak bertentangan
dengan Prinsip Syariah; keempat, menyalurkan Pembiayaan berdasarkan Akad murabahah,
Akad salam, Akad istishna’, atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah;
kelima, menyalurkan Pembiayaan berdasarkan Akad qardh atau Akad lain yang tidak
2