Page 23 - VETNESIA JULI 2019
P. 23
FOKUS UTAMA
physiological equipment, to mempunyai level ambang batas penilaian risiko merupakan
summarize the adaptation of dari exposure, tergantung dari sifat evaluasi yang bersifat sistematis
works to man and each man to his alamiah mikroorganisme dan sifat dari potensi paparan kemudian
job (Join Committee ILO and alami host. Cara paling sederhana penilaian risiko diperlukan untuk
WHO). untuk mengidentifikasi bahaya membuat keputusan bagaimana
tersebut adalah dengan cara paparan (eksposure bahaya)
Potensi Bahaya dan Penilaian melakukan pengamatan selintas, tersebut dapat dihindari, dieliminir
Terhadap Risiko apa yang dapat terjadi,mengapa atau dengan kata lain di kontrol.
dan bagiamana. Dengan konsep Tujuan utama adalah utuk
Beberapa potensi bahaya berfikir sederhana tersebut bisa mengidentifikasi dan memberikan
yang bisa saja dihadapi oleh memberikan kewaspadaan lebih rekomendasi strategi kontrol
seorang petugas pemeriksa dini petugas (pekerja) dalam (pengendalian) yang akan
hewan qurban antara lain bahaya menghadapi bahaya atau risiko mengeliminasi bahaya atau
kelelahan akibat kerja (fatigue), yang muncul di tempat kerja. mengurangi peluang dari efek
bahaya fisik seperti tersayat pisau Selain itu mengikuti training negatif dari bahaya (hazard).
tajam, tersepak hewan ketika sebelum menjadi petugas Berikut beberapa faktor yang bisa
melakukan pemeriksaan pemeriksa hewan qurban diperhatikan di dalam melakukan
antemortem, terjatuh ketika sangatlah disarankan. penilaian risiko yang bisa
melakukan pemeriksaan karena Penggunaan Alat Pelindung Diri diaplikasikan ke dalam berbagai
kondisi lantai yang licin, pekerjaan (APD) seperti masker, sarung bidang pekerjaan salah satunya
pemeriksaan hewan dilakukan di tangan ataupun sepatu boot juga oleh petugas pemeriksa hewan
suasana yang terik, sampai perlu menjadi perhatian. qurban. Pertama faktor individual
terpapar bahaya biologis seperti Selanjutnya hal yang peru yang perlu menjadi perhatian
penyakit zoonosis dari hewan difikirkan adalah melakukan Risk adalah status kesehatan
qurban. Karakteristik dari bahaya Assesment. (vaksinasi, status imun,
biologis ini antara lain tidak Risk assessment atau kehamilan), sistem manajemen,
pelatihan yang pernah diikuti,
surveilans kesehatan, penggunan
Personal Protektive Equipment
(PPE), persepsi terhadap
risiko/bahaya, keberadaan
reservoir. Kedua faktor yang
berasal dari luar (lingkungan)
antara lain, kepadatan populasi,
ketersediaan peralatan medis,
Kondisi cuaca (angin, temperatur,
kelembapan), Design fasilitas,
sosial, politik, persepsi etik.
Kesimpulan
Di manapun kita bekerja potensi
bahaya dan risiko di tempat kerja
bisa muncul. Oleh karena itu
pemahaman dan internalisasi nilai
nilai kesehatan dan keselamatan
kerja seyogjanya perlu kita
lakukan untuk meminimalisasi
kejadian (accident) dan insident
yang tidak diharapkan.
Penulis adalah asisten dosen di
Departemen K3 Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Indonesia.
Juli 2019 | 23