Page 15 - VETNESIA EDISI 33
P. 15

LIPUTAN KHUSUS



            Sambutan pada kegiatan           memengaruhi keberhasilan              Strategi umum pengendalian
          Webinar disampaikan oleh Kepala    pengendalian rabies di antaranya   rabies dengan melakukan
          Balai BBVET Wates, drh. Hendra     yaitu adalah keterlibatan seluruh   kerjasama antara sektor kesehatan
          Wibawa, M.Sc, Ph.D. Saat ini,      lapisan masyarakat dan keaktifan   masyarakat (Kesmas) dengan
          wilayah kerja BBVET Wates telah    petugas baik dari Pusat/Provinsi/  kesehatan hewan (Keswan) dalam
          dinyatakan bebas rabies, namun     Kabupaten/Kota, pola perilaku      penanganan kasus gigitan HPR
          hal ini membutuhkan tantangan      pemilik hewan, partisipasi         tersangka rabies, KIE, regulasi dan
          dan upaya untuk mempertahankan     masyarakat, adat, budaya,          keterlibatan masyarakat. Secara
          wilayah bebas rabies. Upaya        kebutuhan logistik obat hewan      teknis, strategi pengendalian rabies
          dalam mengendalikan rabies ini     (vaksin), ekologi HPR dan sejauh   adalah vaksinasi, surveilans dan
          diperlukan dukungan dari semua     mana sosialisasi terhadap          analisis epidemiologi, evaluasi
          pihak dengan kebijakan, disiplin   masyarakat tentang pemahaman       diagnostik, pengawasan lalu lintas
          ilmu, dan strategi nasional. Selain   rabies.                         HPR dan manajemen populasi
          webinar WRD, BBVET Wates juga         Penyampaian materi terbagi      HPR. Delapan langkah One Health
          mengadakan vaksinasi rabies        menjadi 2 sesi. Adapun sesi        eliminasi rabies nasional yaitu :
          gratis secara massal. Upaya­upaya   pertama disampaikan oleh Drh. Arif   1. Eliminasi rabies pada anjing
          ini dilakukan sebagai bukti        Wicaksono yang mewakili Direktur   2. Pencegahan rabies pada
          pelayanan dan pengenalan           Kesehatan Hewan, materi yang          manusia
          keberadaan fungsi dari BBVET       disampaikan mengenai Strategi      3. Penguatan surveilans pada
          Wates kepada masyarakat serta      Teknis Pengendalian Rabies            manusia dan hewan
          memberikan edukasi tentang         adalah Vaksinasi, Surveilans dan   4. Peningkatan kesadaran
          penyakit rabies terhadap           Analisis Epidemiologi. Rabies      5. Penguatan legislasi
          masyarakat.                        merupakan Penyakit Hewan           6. Pelaksanaan riset operasional
            Adapun sambutan, arahan, dan     Menular Strategis (PHMS) prioritas   7. Peningkatan koordinasi
          pembukaan disampaikan oleh         yang diamanatkan di dalam             multisektoral dan kemitraan
          Direktur Kesehatan Hewan Dr. drh.   Undang­Undang. Pada tahun 2008,   8. Mobilisasi sumber daya
          Nuryani Zainuddin, MSi, yang       Indonesia dan negara­negara
          memberikan apresiasi penuh dan     ASEAN lainnya sepakat untuk           Materi berikutnya disampaikan
          dukungan atas pelaksanaan          melakukan eliminasi penyakit       oleh Dr. drh. Heri Yulianto yang
          webinar WRD kali ini. Pencegahan   rabies di kawasan ASEAN. Dalam     mewakili Kepala Pusat Karantina
          dan pemberantasan hewan            strategi tersebut, disepakati bahwa   Hewan dan Keamanan Hayati
          menjadi tanggung jawab semua       target pemberantasan rabies        Hewan Drh Wisnu Wasesa
          stakeholder khususnya pihak yang   ditetapkan pada tahun 2020.        mengenai Kebijakan Karantina
          membidangi kesehatan hewan.        Namun, pada tingkat global, target   Hewan Terhadap Lalu Lintas
          Untuk mengendalikan rabies         pemberantasan rabies ditentukan    HPR (Antar Pulau/Wilayah Dari
          diperlukan strategi antara lain    menjadi 2030 dengan melihat        Dalam Negeri/Luar Negeri). Pilar
          pelaksanaan gerakan vaksinasi      kondisi masing­masing negara di    teknis karantina hewan dalam
          HPR massal berkelanjutan,          masing­masing regional (WHO,       mengendalikan penyakit hewan
          tindakan pengendalian populasi     FAO, OIE, GARC 2016). Saat ini,    berbasis analisis resiko, tindakan
          hewan kesayangan, melakukan        provinsi di Indonesia yang bebas   karantina, pemantauan daerah
          pengawasan dan pengaturan          Rabies ada 8 yaitu Kepulauan       sebar, monitoring, dan keamanan
          perdagangan, pengawasan lalu       Riau, Bangka Belitung, DKI         hayati hewan. Tindakan karantina
          lintas, strategi komunikasi,       Jakarta, Jawa Tengah, DI           (8P) terdiri dari pemeriksaan,
          informasi dan edukasi (KIE)        Yogyakarta, Jawa Timur, Papua      pengasingan, perlakuan,
          kepada masyarakat.                 Barat, dan Papua.                  pengamatan, penahanan,
            Faktor­faktor yang                                                  penolakan, penahanan dan
                                                                                pembebasan. Langkah operasional
                                                                                Badan Karantina Pertanian
                                                                                (Barantan) dalam sertifikasi HPR
                                                                                yaitu:
                                                                                1. Memperhatikan status dan
                                                                                  situasi daerah asal dan tujuan
                                                                                2. Pemenuhan persyaratan teknis
                                                                                  meliputi Surat Keterangan
                                                                                  Kesehatan Hewan (SKKH), titer
                                                                                  antibodi protektif terhadap rabies
                                                                                  dan tidak menunjukkan gejala
                                                                                  klinis.
                                                                                3. Tindakan karantina meliputi
                                                                                  pemeriksaan dokumen
                                                                                  persyaratan dan fisik hewan dan
                                                                                  pemeriksaan laboratorium


                                    September 2021         15
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20