Page 13 - E-BOOK ZAT ADITIF
P. 13
meningkatkan konsumsi bahan tersebut bagi setiap individu. Menurut WHO (World Health
Organization) Zat Aditif didefinisikan sebagai bahan yang ditambahkan ke dalam makanan dalam
jumlah sedikit untuk memperbaiki warna, bentuk, cita rasa, tekstur, atau memperpanjang masa
penyimpanan.
Berdasarkan pengertian ini, maka Departemen Kesehatan RI membuat aturan-aturan
tentang penggunaan Zat Aditif termasuk menetapkan batas ambang untuk setiap jenis zat aditif.
Zat aditif tidak boleh digunakan jika Menutupi cacat pada makanan karena termasuk penipuan
bagi konsumen, Menyembunyikan kesalahan pada pengolahan, Menyebabkan turunnya gizi
makanan dan Hanya untuk kepraktisan, ekonomis, tetapi tidak aman. Menurut WHO (World
Health Organization) Ada beberapa syarat zat tambahan untuk pangan diantaranya: Aman
digunakan, Jumlahnya sekedar memenuhi pengaruh yang diharapkan dan Berdaya guna secara
teknologi.
Untuk memahami apa saja zat aditif yang digunakan pada makanan, simaklah video
dibawah ini:
Video.1 Pengenalan Zat Aditif
Sumber: https://youtu.be/_NU-4KbKeho?si=11BhON8dqhTzXRLy
Sedangkan dari fungsinya, zat aditif ditujukan untuk:
1. Meningkatkan nilai gizi makanan,
2. Meningkatkan stabilitas makanan,
3. Memperbaiki nilai sensori makanan,
4. Mengawetkan makanan atau memperpanjang umur simpan (shelf life) makanan,
5. Meningkatkan penampilan dan cita rasa makanan supaya lebih menarik konsumen,
6. Menyediakan bahan essensil untuk membantu prossesing makanan,
7. Menghemat biaya.