Page 16 - E-BOOK ZAT ADITIF
P. 16

BAB 1


                                                   ZAT PEMANIS


              A.  Definisi Zat Pemanis

                     Pemanis  merupakan  senyawa  kimia  yang  sering  ditambahkan  dan  digunakan  untuk

              keperluan produk  olahan pangan,  industri,  serta minuman dan  makanan kesehatan. Pemanis
              berfungsi  untuk  meningkatkan  cita  rasa  dan  aroma,  mem-  perbaiki  sifat-sifat  fisik,  sebagai

              pengawet,  memperbaiki  sifat-sifat  kimia  sekaligus  merupakan  sumber  kalori  bagi  tubuh,
              mengembangkan  jenis  minuman  dan  makanan  dengan  jumlah  kalori  terkontrol,  mengontrol

              program  pemeliharaan dan  penurunan  berat  badan,  mengurangi  kerusakan  gigi,  dan  sebagai

              bahan substitusi pemanis utama (Eriawan R. dan Imam P., 2002)
                  Pemanis merupakan bahan sinteis yang digunakan agar makanan mempunyai rasa manis

              atau lebih manis. Manis adalah rasa yang secara umum disukai dan gula adalah bahan yang
              digunakan sebagai pemanis pada makanan. Gula bukan zat aditif pemanis, karena ia merupakan

              sumber energi/kalori bagi tubuh yang memang berasa manis. Beberapa jenis pemanis seperti
              glukosa atau sukrosa juga dapat mengubah karakteristik lainnya dari suatu produk pangan yaitu

              warna, aroma, tekstur, menambah volume produk, bahkan dapat meningkatkan umur simpan

              produk jika ditambahkan dalam jumlah yang tinggi.

              B.  Mekanisme Pembentukan Rasa Manis

                     Rasa manis dirasakan oleh indera pengecap bagian ujung lidah. Sensitifitas terhadap rasa

              disebabkan adanya papilla, karena pada papilla terdapat saraf-saraf yang berfungsi menerima

              rangsangan  dari  senyawa  tertentu.  Persepsi  manis  diperoleh  apabila  terdapat  senyawa  yang
              merupakan karbohidrat sederhana seperti kelompok gula, asam amino-peptida, amida siklis atau

              komponen alami atau sintetis lainnya yang bersentuhan dengan reseptor rasa manis. Interaksi
              antara pemanis dan reseptor melibatkan pembentukan antar molekul yang berikatan hidrogen

              menghasilkan reseptor proton dari pemanis dan donor proton dari reseptor (AH) dengan pusat
              hidrofobik yang membentuk segitiga dengan jarak tertentu.

                     Banyak faktor yang berperan terhadap deteksi senyawa pemberi rasa manis, diantaranya

              adalah karakteristik dari senyawa pemberi rasa, sifat geometri dan ukuran molekulnya. Tingkat
              kemanisan dari senyawa yang berbeda akan menghasilkan sensasi yang berbeda pula.
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21