Page 18 - E-BOOK ZAT ADITIF
        P. 18
     C.  Jenis-Jenis Zat Pemanis
                     Klasifikasi pemanis dapat didasarkan dari sumbernya yaitu pemanis alami dan pemanis
              sintetis.  Penggunaan  pemanis  alami  tidak  ada  batasan  penggunaannya,  sedangkan  pemanis
              sintetis  ditentukan  batas  maksimal  penggunaannya  berdasarkan  efek  negatif  yang  dapat
              ditimbulkan pada tingkatan penggunaan tertentu.
                     Pemanis juga dapat dikelompokkan menjadi pemanis yang dapat menghasilkan energi
              apabila dikonsumsi (nutritive sweeteners) atau pemanis yang tidak menghasilkan energi (non
              nutritive sweeteners). Pemanis nutritive adalah pemanis yang umumnya adalah kelompok atau
              turunan karbohidrat. Pemanis non nutritive adalah pemanis yang non gula dan sebagian besar
              berupa pemanis sintetis.
              1.  Pemanis Alami
                     Beberapa jenis pemanis alami telah banyak digunakan sebagai pemanis sejak beribu-ribu
              tahun yang lalu, sedangkan beberapa diantaranya baru dikembangkan pemanfaatannya secara
              luas pada produk pangan. Beberapa pemanis alami pada dasarnya adalah gula yang merupakan
              karbohidrat sederhana yang dapat diperoleh tanaman seperti nira tebu (molases), gula dari bit,
              nira pohon kelapa dan sirup dari pohon maple. Pemanis alami juga dapat diperoleh dari nektar
              bunga yang dikumpulkan oleh lebah yaitu madu, juga dari glikosida yang diperoleh dari tanaman
              stevia yang diperoleh dari susu.
              2.  Pemanis Buatan (Sintesis)
                     Pemanis sintetis adalah pemanis yang dibuat secara kimiawi dari senyawa organik yang
              dapat  diperoleh  secara  alami  atau  tidak  ditemukan  di  alam.  Pemanis  sintetis  merupakan
              komponen  yang  relatif  baru,  yang  merupakan  hasil  penemuan  melalui  penelitian  dan
              berkembang setiap waktunya. Pemanis sintetis baru terus dikembangkan, dan karena harganya
              yang murah dan mudah diproduksi sehingga berpotensi sebagai bahan pemanis masa depan.
              Beberapa pemanis sintetis yang aman serta banyak digunakan di antaranya adalah Aspartam,
              Siklamat, Sakarin, Neotam, Sukralosa dan Sorbitol.
              D.  Fungsi Zat Pemanis
              1.  Pemanis  alami  memiliki  fungsi  utama  apabila  ditambahkan  pada  produk  pangan,  di
                 antaranya yaitu sebagai berikut:
                          1.  Memengaruhi Tekstur/Viskositas
                     Pemanis alami seperti glukosa, sukrosa atau sorbitol dapat menentukan tekstur suatu
              produk pangan. Pembuatan hard candy membutuhkan proporsi sukrosa, glukosa dan sorbitol





