Page 23 - E-BOOK ZAT ADITIF
        P. 23
     dianjurkan  karena  dapat  menyebabkan  kerusakan  beberapa  komponen  penting  dari  madu
              terutama komponen antioksidan dan vitamin sehingga sifat fungsionalnya dapat menurun.
                     Madu  sebaiknya  tidak  digunakan  sebagai  pemanis  pada  produk  yang  akan  diolah
              menggunakan  suhu  tinggi.  Proses  menggunakan  panas  akan  menyebabkan  perubahan
              kenampakan, rasa dan aroma madu. Panas akan menyebabkan produk yang mengandung madu
              akan berwarna lebih gelap (browning). Madu umumnya lebih disukai dikonsumsi mentah. Madu
              mentah dihasilkan dari proses ekstraksi tanpa adanya pemanasan yang mengandung beberapa
              senyawa flavonoid.
                                                    Gambar 1.4 Madu
                                                    Sumber: Bola.com
                     Karakteristik madu dipengaruhi oleh jenis lebah atau serangga pengumpulnya dan jenis
              bunga darimana sari/nektar itu diambil. Lebah madu mengubah nektar menjadi madu melalui
              proses ulang dalam tubuh, selanjutnya mengeluarkannya dan menyimpannya sebagai sumber
              makanan da- lam sarang lilinnya. Madu memiliki rasa manis karena mengandung monosakarida
              fruktosa dan glukosa, serta memiliki kemanisan relatif yang hampir sama dengan gula kristal
              (74% dari kemanisan sukrosa). Madu juga memiliki karakteristik kimiawi yang spesifik pada
              proses pemanggangan dan menghasilkan flavor yang membedakannya dengan gula atau pemanis
              lainnya. Sebagian besar mikroorganisma tidak dapat tumbuh di dalam madu karena aktivitas air
              dalam madu yang rendah lebih rendah dari 0,6). Indeks glikemik madu berkisar antara 31-78,
              tergantung dari varietasnya. Madu adalah campuran dari gula dan komponen lainnya.
                                            Gambar 1.5 Struktur Kimia Madu
                                                Sumber: Anonymus, 2018





