Page 9 - E-Modul Etnosains "Menyirih"
P. 9
M E N Y I R I H
Salah satu tradisi yang dimiliki oleh masyarakat Melayu adalah
berkapur sirih. Tradisi ini merupakan warisan leluhur yang masih
dilakukan. Bahan yang diperlukan dalam berkapur sirih ini adalah
daun sirih, pinang, gambir, tembakau, kapur. Dalam tradisi berkapur
sirih terdapat seperangkat alat yang biasanya digunakan oleh
masyarakat Melayu, alat itu disebut Tepak Sirih. Satu perangkat
berkapur sirih ini digunakan dalam upacara adat, seperti perkawinan,
menyambut tamu, dan upacara adat lainnya. Pada saat ini, tradisi
berkapur sirih hanya dilakukan untuk upacara adat saja. Menyirih
dilakukan lebih dari 3000 tahun yang lampau atau pada zaman
Neolitik, hingga saat ini.
Gambar 1 Aktivitas menyirih
Di setiap daerah, tradisi menyirih memiliki makna yang berbeda-
beda, namun secara umum tradisi ini membawa nilai kebaikan. Sudah
lama dimaknai bahwa perpaduan sirih dan pinang menjadi simbol
persetubuhan atau pernikahan. Buah pinang merepresentasikan
unsur "panas" dan daun sirih merepresentasikan unsur "dingin".
Selain itu, tradisi menyirih juga memiliki manfaat kesehatan,
terutama kesehatan mulut dan gigi. Menginang sama halnya dengan
merokok, minum teh dan kopi. Awalnya orang menginang sebagai
penyedap di mulut, tetapi lama-kelamaan menjadi kebiasaan yang
menimbulkan kesenangan dan terasa nikmat sehingga sulit untuk
dilepaskan. Di samping untuk kenikmatan, menginang juga berfungsi
sebagai aktivitas pengobatan merawat gigi.
4