Page 70 - untitled
P. 70

Setelah upacara berlangsung, maka beristirahatlah Panca Pandawa dengan
                 istrinya Dewi Drupadi di dalam istana kardus dengan tidak merasa curiga.
                 Kecurigaan mulai muncul ketika tengah malam tiba, karena semua pintu terkunci
                 dari luar. Kemudian, Bima dengan kekuatan kuku Pancanakanya menggali
                 lubang di bawah rumah kardus yang tembus sampai ke hutan.
                     Keluarga Panca Pandawa ini bergegas meninggalkan rumah kardus melalui
                 lubang terowongan yang dibuat oleh Bima. Begitu sampai di hutan, dengan cepat
                 rumah kardus itu terbakar karena dibakar oleh anak buahnya Sengkuni, Raja
                 Gandara. Pada saat pagi tiba, mereka semua pura-pura bersedih mengenang
                 keluarga Pandawa yang dikiranya sudah hangus terbakar bersama istana kardus itu.
                     Pesan dari cerita ini adalah jangan berusaha membunuh orang lain dengan
                 cara apapun juga. Dosanya sangat besar bagi mereka yang melakukan pembunuhan
                 terhadap orang lain, di antaranya adalah terancam hukuman sampai 20 tahun
                 di dunia. Berdasarkan kepercayaan, para pembunuh itu akan terlahir di alam
                 neraka dan bila reinkarnasi kembali akan menjadi orang yang selalu sakit-sakitan
                 sepanjang hidupnya, kemudian akan meninggal dengan mengenaskan.



                 E.  Cara Menghindarkan Diri dari Akibat Negatif Sad Atatayi

                     Sad Atatayi adalah enam cara untuk melakukan pembunuhan secara kejam.
                 Kejahatan pembunuhan di dalam hukum negara diatur di dalam Kitab Undang-
                 undang Hukum Pidana. Ancaman hukumannya sangat berat, mulai dari 5 tahun
                 penjara apabila dilakukan tanpa disengaja. Apabila dilakukan dengan perencanaan
                 sebelumnya, maka ancaman hukumannya mulai dari 12 tahun sampai dengan 20
                 tahun penjara. Ada pula yang sampai dijatuhi hukuman mati apabila pelakunya
                 melakukan pemberatan atau perbuatan asusila sebelum membunuh.
                     Jadi, dapat disimpulkan bahwa akibat dari melakukan pembunuhan roh
                 pelakunya akan dilempar di alam neraka dan apabila terlahir kembali tidak akan
                 kembali menjadi manusia. Rohnya bisa menjadi binatang, pohon atau mungkin
                 bisa menjadi batu. Namun apabila terlahir kembali menjadi manusia kelahirannya
                 akan menjadi orang yang hina dan umurnya tidak panjang.
                     Ada beberapa penyebab orang berani melakukan kejahatan pembunuhan.
                 Tetapi secara umum teridentifikasi penyebab pembunuhan itu karena dendam,
                 cemburu, motivasi harta atau uang terutama dalam kasus perampokan, motivasi
                 politik, dan menderita kelainan jiwa.
                     Mengingat begitu buruknya akibat dari melakukan pembunuhan, maka
                 agama Hindu memberikan jalan yang terbaik agar terhindar dari niat untuk
                 melakukan pembunuhan, sebagai berikut:






                 64        Kelas VII SMP
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75