Page 68 - untitled
P. 68

2.  Visada
                         Visada artinya meracuni baik sesama manusia maupun binatang sampai
                     pingsan, maupun sampai mati. Hal ini adalah merupakan perbuatan dosa
                     sebab perbuatan ini sangat bertentangan dengan hakekat hidup yang beradab.
                         Contoh perilaku Visada dapat direnungkan dalam cerita di bawah ini.
                     “Seorang anak mempunyai kegemaran memancing ikan di sungai atau di
                     kolam. Kadang-kadang ia mendapatkan banyak ikan, namun kadang-kadang
                     mendapatkan sedikit ikan, hasilnya tidak menentu. Pada suatu hari, ia datang
                     ke sungai untuk memancing tetapi hingga siang hari ia tidak mendapatkan
                     seekor ikan pun. Dengan gelisah, cemas, dan penuh harapan ia pergi ke
                     sebuah warung membeli portas dan racun lainnya. Kembalilah ia ke sungai
                     untuk melepaskan racun tadi supaya ikan-ikan besar, belut, kepiting, udang,
                     lele baik besar maupun kecil mati dan hanyut semua. Kemudian, setelah
                     ikan-ikan itu mati ia hanya mengambil beberapa ekor ikan yang besar saja
                     sedangkan yang lainnya dibiarkan hanyut.”
                         Perbuatan ini tidak berdasarkan Tat Twam Asi. Perbuatan ini termasuk
                     pembunuhan secara kejam dengan jalan meracuni, yang dilarang oleh ajaran
                     agama maupun pemerintah.

                 3.  Atharva
                         Atharva adalah cara membunuh dengan kejam dengan mempergunakan
                     ilmu hitam. Secara antropologi, fenomena ini ternyata ada di seluruh
                     masyarakat dunia baik yang tergolong sudah mempunyai peradaban maju
                     maupun yang masih tergolong primitif. Bahkan di era modern ini sebagian
                     orang masih mempercayai ilmu hitam, misalnya santet, teluh atau di Bali
                     dikenal leak.


                 4.  Sastraghna
                         Sastraghna adalah membunuh dengan cara membabi buta atau mengamuk.
                     Contoh tentang hal ini dapat ditemukan dalam tragedi pembunuhan siswa
                     taman kanak-kanak beberapa kali di Amerika Serikat. Dalam Sarasamuscaya
                     324 disebutkan:


                     “Kunang ikang wwang gumawayaken ikang ulah papa, tan masih mwk ngaranika,
                       apayapan awaknya gumawayikang kapapan, awaknya amukti phalanya dlaha”


                                                 Terjemahan
                    Adapun orang yang melakukan perbuatan jahat itu, dinamai dengan orang
                   yang tidak sayang dengan dirinya sendiri atau karena dirinya sendiri berbuat
                   kejahatan (karenanya) dirinya sendiri yang akan mengalami akibatnya kelak.




                 62        Kelas VII SMP
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73