Page 69 - untitled
P. 69

5.  Dratikrama
                            Dratikrama adalah  membunuh dengan cara melakukan perbuatan
                        memperkosa, sehingga menghancurkan masa depan seseorang. Selain itu,
                        Dratikrama juga dapat merusak tatanan nilai yang hidup di masyarakat.
                        Contoh perilaku Dratikrama: Orang tua yang ingin bersetubuh dengan anak
                        remaja dan karena menolak akhirnya diperkosa/dipaksa. Setelah diproses
                        ke meja hijau, ia pun dihukum dan membawa aib bagi keluarga.

                    6.  Raja Pisuna
                            Raja Pisuna adalah membunuh dengan cara melakukan fitnah.Perbuatan
                        memfitnah ini sesungguhnya lebih kejam dari melakukan pembunuhan.
                        Mereka yang melakukan fitnah sampai menyebabkan orang lain meninggal
                        dunia. Orang yang melakukan hal ini maka kelak setelah mati, rohnya akan
                        terlempar ke Neraka Niraya yaitu neraka yang sangat panas menyiksa.
                        Kelak setelah lahir kembali ke dunia, maka kelahirannya akan menjadi
                        binatang anjing. Kalaupun masih mempunyai sisa karma baik dan dapat
                        kembali terlahir menjadi manusia, maka sepanjang hidupnya akan selalu
                        mendapat hinaan. Bukan itu saja, sepanjang hidupnya akan selalu dalam
                        keadaan susah dan menderita.



                    D.  Cerita tentang Sad Atatayi

                        Di dalam Kitab Sabha Parwa, salah satu episodenya menceritakan upaya
                    keras para Kurawa untuk menghabisi keluarga Panca Pandawa. Panca Pandawa
                    terdiri dari Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sahadewa. Sementara seratus
                    kurawa terdiri dari Duryodana dan adiknya yang berjumlah 99 orang. Berbagai
                    macam cara sudah dilakukan untuk membunuh Panca Pandawa, tetapi semua
                    tidak berhasil karena Panca Pandawa selalu mendapatkan pertolongan dari para
                    Dewata. Mereka mendapatkan pertolongan Dewata karena mereka baik hati,
                    sopan, santun, disiplin dalam belajar, dan berani dalam menghadapi masalah.
                    Atas bujukan Sengkuni, paman dari Duryodana atau kakak dari Permaisuri
                    Gandari, Korawa merekayasa agar Panca Pandawa menghadiri upacara Durgapuja
                    di luar kota kerajaan.
                        Dengan licik, Sangkuni yang dibantu oleh rakyat Kerajaan Gandara membangun
                    sebuah istana megah dan indah, tetapi bahannya terbuat dari kardus. Istana
                    kardus ini dipersiapkan untuk menginap Panca Pandawa ketika mengikuti upacara
                    Durgapuja. Pada hari yang sudah ditentukan, berangkatlah rombongan Panca
                    Pandawa ini ke tempat dilaksanakan upacara. Semua berjalan lancar, tidak ada
                    yang aneh dan tidak ada kendala yang dihadapi.






                                                        Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti  63
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74