Page 14 - BAB VI - KESETIMBANGAN KIMIA
P. 14
6.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesetimbangan Kimia
Prinsip Le Chatelier berbunyi: "Bila pada sistem kesetimbangan dinamik ada
gangguan sehingga kesetimbangan terganggu (rusak) maka sistem akan berubah
sedemikian rupa sehingga gangguan itu berkurang dan bila mungkin akan kembali ke
keadaan setimbang lagi".
a. Pengaruh Temperatur terhadap Kesetimbangan
3 H2 (g) + N2 (g) ⇌ 2 NH3 (g) = -92,2 (reaksi eksoterm)
Bila pada sistem ini temperatur dinaikkan berarti sistem mendapat gangguan,
maka sistem akan berubah mengurangi gangguan itu dan akan kembali lagi ke keadaan
kesetimbangan baru.
Kenaikan temperatur dapat dilakukan dengan cara penambahan kalor dari luar,
sedangkan sistem di atas akan diketahui mengeluarkan kalor. Jadi kalau ditambah kalor
reaksi di atas akan bergeser ke arah endoterm atau bergeser ke kiri dan terjadi di
kesetimbangan baru sehingga konsentrasi H2 dan N2 menjadi lebih besar dan konsentrasi
NH3 berkurang. Dari contoh di atas dapat dipahami bahwa untuk reaksi eksoterm
kenaikan temperatur dapat menyebabkan reaksi bergeser ke kiri, sedangkan untuk reaksi
endoterm kenaikan temperatur menyebabkan reaksi bergeser ke kanan.
Contoh Soal
H2 (g) + I2 (g) ⇌ 2 HI (g)
Pada suhu 400 C, K = 54,5 dan pada suhu 490 C, K = 45,9. Bagaimana perubahan
o
o
kesetimbangan reaksi di aras terjadi jika dilihat dari harga K?
Pembahasan :
Pada T = 400 C, K = 54,5
o
Pada T = 490 C, K = 45,9
o
2
[ ]
Sedangkan K =
[ ] + [ ]
2
2
Jadi temperatur 400 C konsentrasi hi lebih besar dibandingkan pada temperatur 490 C.
o
o
Dapat dikatakan bahwa temperatur yang rendah menghasilkan konsentrasi. HI
bertambah atau reaksi bergeser ke kanan sedangkan temperatur yang lebih tinggi
menghasilkan konsentrasi HI berkurang atau reaksi bergeser ke kiri.