Page 28 - BAB X - KIMIA UNSUR
P. 28

2.     Sifat-Sifat Kimia Unsur Golongan 5
                      Nitrogen  merupakan  unsur  yang  stabil  dan  sulit  bereaksi  dengan  unsur  atau

               senyawa lainnya. Fosfor putih bersifat racun dan dapat larut dalam CS2. Fosfor merah
               tidak bersifat racun dan tidak larut CS2. Fosfor tidak bereaksi dengan air. Fosfor bereaksi

               dengan oksigen dan klor. Arsenik bersifat racun. Ketika dipanaskan, arsenik akan cepat

               teroksidasi menjadi oksida arsenik. Arsenik bereaksi dengan halogen, asam pengoksida
               pekat, dan alkali panas. Antimon yang berupa logam biru putih bersifat stabil, sedangkan

               antimon kuning dan hitam merupakan logam yang tidak stabil. Bismut akan membentuk
               nyala biru ketika dibakar dengan oksigen



               3.     Kegunaan Unsur Golongan 5
                      Nitrogen murni atau campuran dengan karbon dioksida, biasa digunakan untuk

               menitrogenasi  dan  menjaga  kemasan  pada  sebuah  produk.  Nitrogen  secara  alternatif

               dapat  digunakan  sebagai  pengganti  argon  dalam  bola  lampu  pijar.  Untuk  peralatan
               teknologi  informasi  (TI)  dalam  sistem  pemadam  kebakaran.  Untuk  pengerasan

               permukaan baja dengan metode nitriding. Untuk mengurangi bahaya kebakaran dalam

               beberapa  sistem  bahan  bakar  pesawat  udara.  Untuk  memompa  ban  mobil  balap  dan
               pesawat  udara,  guna  mengurangi  masalah  yang  disebabkan  oleh  uap  air  dan  oksigen

               dalam udara alami.

                      Unsur  fosfor  jika  direaksikan  dengan  unsur  lainnya  membentuk  beberapa
               senyawa  memilki  kegunaan  diantaranya  Ca(H2PO4)2  .  H2O  digunakan  sebagai  baking

               powder  dan  pupuk,  CaHPO4.2H2O  sebagai  tambahan  makanan  hewan,  dan  pasta  gigi,
               H3PO4  sebagai  bahan  untuk  pupuk,  PCl3  sebagai  pembuatan  plastisizer,  P4S10  sebagai

               pembuatan zat adiktif dan pestisida dan Na5P3O1O sebagai getergen.

                      Senyawa  arsenik  anorganik  utamanya  digunakan  sebagai  pengawet  kayu,
               pestisida,  dan  cat  sedangkan  senyawa  arsenik  organik,  misalnya  asam  kakodilak,

               dinatrium  metilarsenat  (DMSA)  dan  mononatrium  metilarsenat  (MSMA)  masih

               digunakan  sebagai  pestisida.  Arsenik  juga  digunakan  dalam  alloy  (utamanya  dalam
               baterai  Pb-asetat  untuk  automobil),  semikonduktor  dan  light-emitting  diode.  Arsenik

               digunakan  pada  bidang  yang  beragam  termasuk  dalam  bronzing,  kembang  api,  untuk

               pengerasan  peluru,  tembaga,  timbal,  paduan  nonferrous  dan  solder  otomotif,  juga
               digunakan dalam xerografik mesin fotocopi sebagai fotoreceptor alloy arsenik-selenium.
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33