Page 55 - Burung kekekow dan Gadis Miskin
P. 55

seharusnya kita meminta sesuatu sesuai kebutuhan dan
            tidak merepotkan makhluk lain.” Sang ibu menjelaskan

            kepada kedua anak gadisnya.

                 “Mari, Nak, kita pulang. Namun, sebelum pulang,

            sebaiknya kita mengambil tulang belulang burung kekekow
            yang  dibuang  di  belakang  rumah  salah  satu  warga

            kampung,” ajak sang ibu kepada kedua anak gadisnya.

                 Mereka bertiga segera menuju ke rumah salah satu

            warga kampung, yang belakang rumahnya untuk tempat
            membuang  tulang  belulang  burung  kekekow.  Mereka

            bertiga sangat berhati-hati memunguti tulang belulang

            burung  kekekow  dan  membawanya  pulang  ke  rumah.

            Sesampainya di rumah, tulang belulang burung kekekow
            tersebut mereka bersihkan lalu mereka kuburkan di

            belakang rumah.

                 Setiap  hari  mereka  membersihkan  kuburan  atau

            tempat bersemayam tulang belulang burung kekekow.
            Mereka menyiram tanahnya lalu membersihkan. Setiap

            hari  mereka  dengan  ikhlas  melakukan  itu.  Meskipun

            burung kekekow sudah tidak ada lagi, kehidupan janda

            tua beserta kedua anaknya tidak kekurangan.



                                          47
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60