Page 13 - Sinar Tani Edisi 4034
P. 13
A GRI TEKNOL OGI Edisi 10 - 16 April 2024 | No. 4034 Tahun LIV 13
Mudik Lebaran,
Waspadai Cuaca Buruk
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
(BMKG) telah memberi peringatan mengenai
kemungkinan cuaca yang sangat buruk di
Indonesia selama pekan libur Lebaran tahun 2024,
yang dapat menyebabkan bencana terkait cuaca
dan air.
K epala BMKG, Dwikorita juga dapat terjadi di berbagai
mengingat-
Karnawati,
wilayah, termasuk Banten, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa
kan agar warga yang
melakukan
Yogyakarta,
akan
Timur,
Jawa
Bali,
per-
tidak
jalanan
mudik
memaksakan diri saat
Tenggara Timur (NTT), Kalimantan
cuaca buruk. Bahkan disarankan Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa
Barat, Kalimantan Tengah, dan
agar masyarakat memantau Kalimantan Timur.
perkembangan cuaca sebelum Selain itu, Kalimantan Utara,
berangkat. “Secara umum, pada Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara,
periode 3 hingga 9 April 2024 Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah,
wilayah Indonesia mengalami curah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara,
hujan dalam kategori ringan hingga Maluku Utara, Maluku, Papua
sedang,” katanya. Barat, dan Papua juga berpotensi akan menguat secara perlahan tambahnya.
Peringatan ini penting karena mengalami cuaca ekstrem. dalam beberapa hari mendatang. Meski saat ini peluangnya rendah
BMKG telah mendeteksi kemunculan Pada 8-11 April 2024, beberapa Kecepatan angin maksimum di untuk menjadi siklon tropis dalam 24
bibit siklon tropis baru 96S di sekitar provinsi dapat mengalami hujan sekitar sistem tersebut berkisar jam ke depan, namun diprediksikan
Laut Sawu, yang diperkirakan akan lebat, termasuk di Aceh, Sumatera antara 15 hingga 20 knot (28 hingga akan meningkat menjadi potensi
menguat dalam beberapa hari Barat, Sumatera Utara, Riau, 37 km/jam), dengan tekanan di sedang-tinggi dalam 2 hingga 3 hari
mendatang. “Kemunculan bibit siklon Kepulauan Riau, Jambi, Kepulauan pusatnya sekitar 1007 mb. “Siklon ke depan. “Posisinya diperkirakan
baru ini akan memicu terjadinya Bangka Belitung, Sumatera Selatan, ini bergerak ke arah barat daya akan berada di sekitar Samudera
cuaca ekstrem. Jadi mohon kepada Bengkulu, Jawa Timur, Bali, NTB, dan hingga selatan, menjauhi perairan Hindia selatan Nusa Tenggara Timur
masyarakat diharapkan untuk NTT. selatan Nusa Tenggara Timur (NTT),” pada waktu itu,” tuturnya. Gsh/Yul
lebih berhati-hati dan waspada,” Wilayah-wilayah seperti
kata Dwikorita dalam keterangan Kalimantan Barat, Kalimantan
resminya, Kamis (4/04). Tengah, Kalimantan Timur,
Menurut Dwikorita, cuaca ekstrem Kalimantan Utara, Kalimantan Banjir Demak-Kudus
yang terjadi dapat menimbulkan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo,
banyak kerugian, baik secara materiil Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Mengapa Terjadi?
dan imateriel. Selain itu, cuaca Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara,
ekstrem dapat memicu terjadinya Maluku Utara, Maluku, Papua Barat,
bencana hidrometeorologi. “Jika dan Papua juga perlu mewaspadai adan Riset dan sebesar 5 hingga 10 sentimeter per
cuaca buruk terjadi selama arus potensi angin kencang, kilat, petir, Inovasi Nasional tahun.
mudik Lebaran 2024, lebih baik hujan lebat, dan gelombang tinggi. (BRIN) menyatakan Untuk mengatasi masalah
menunda perjalanan daripada Dwikorita menjelaskan, tidak ada hubungan tersebut, ia menyarankan,
memaksakan diri. Prioritaskan fenomena seperti Madden Julian antara peristiwa banjir perbaikan tata guna lahan
keselamatan daripada kecepatan,” Oscillation (MJO) dan gelombang Bbesar yang melanda diusulkan sebagai bentuk mitigasi.
pesannya. atmosfer seperti gelombang Kelvin Demak hingga Kudus dengan Kawasan konservasi dan lindung
Dwikorita mengingatkan tentang dan Rossby Ekuator, bersama isyarat kemunculan kembali Selat yang sebelumnya digunakan
potensi cuaca ekstrem di Indonesia dengan peningkatan suhu muka Muria. Namun ada banyak fakta untuk kepentingan komersial dan
hingga 11 April 2024, dengan air di Kepulauan Indonesia, menjadi penyebabnya. perumahan harus dikembalikan
kemungkinan angin kencang, kilat, faktor penyebab potensi cuaca Menurut Eko Soebowo, peneliti fungsinya sebagai zona resapan air.
petir, hujan lebat, dan gelombang ekstrem ini. Pusat Riset Kebencanaan Geologi, Ia juga mengingatkan
tinggi. “Menuju 11 April ini ada variasi BMKG telah mendeteksi banjir yang terjadi disebabkan masyarakat untuk menggunakan
yaitu pada 4-7 April diprediksi ada munculnya Bibit Siklon Tropis baru, faktor alam akibat cuaca ekstrem. air secara bijaksana. Sebab,
wilayah yang mengalami angin yaitu Bibit Siklon 96S, di sekitar Laut Wilayah tersebut tidak mampu pengambilan air tanah yang
kencang, gelombang tinggi, kilat, Sawu. Saat ini, bibit tersebut berada menampung volume air hujan yang berlebihan telah menyebabkan
dan petir,” katanya. pada posisi 10,2 derajat lintang tinggi karena terjadi sedimentasi di penurunan muka tanah yang
Dwikorita menyebutkan selatan dan 121 derajat bujur timur. sungai. serius di wilayah Demak hingga
beberapa wilayah pada 4-7 April Kemunculan Bibit Siklon Tropis ”Pembabatan hutan dan Kudus.
2024 diperkirakan mengalami angin ini dapat memicu cuaca ekstrem perubahan tata guna lahan Selain itu, perubahan iklim
kencang, gelombang tinggi, kilat, yang berpotensi menyebabkan menjadi penyebab sedimentasi di yang menyebabkan pencairan es
dan petir yakni Sumatera Barat, bencana hidrometeorologi seperti sisi selatan,” katanya. Selain itu, Eko di kutub utara dan selatan telah
Jambi, Bengkulu, Kepulauan Bangka banjir, banjir bandang, dan longsor. mengungkapkan, pengambilan meningkatkan permukaan air laut,
Belitung, Sumatera Selatan, Bangka, Deputi Bidang Meteorologi air tanah yang berlebihan menjadi ancaman serius yang
dan Lampung. BMKG, Guswanto menyatakan, menyebabkan penurunan muka berpotensi mengembalikan Selat
Selain itu, potensi cuaca ekstrem bibit Siklon Tropis 96S diperkirakan tanah di pesisir pantai utara Jawa Muria. Gsh/Yul