Page 68 - MODUL SUFA REVISI
P. 68
Sesaat setelah pendaratan pasukan dilakukan, yakni pada tanggal 21 juli 1947,
pasukan musuh segera dipecahkan untuk menyerang daerah Situbondo, Prajekan,
Bondowoso, Jember, Banyuwangi, dan Probolinggo. Jumlah terbesar pasukan yang
dipecah ini yakni sekitar 1 Brigade dikerahkan untuk penyerangan ke Bondowoso
terus ke arah Jember. besarnya kekuatan pasukan musuh untuk menyerang ke
Bondowoso terus ke arah Jember ini adalah sesuai dengan rangkaian taktik global
musuh untuk melemahkan pertahanan divisi 1 Untung Suropati yang saat itu
berpusat di Malang. serangan kedua kota tersebut dilancarkan untuk
menghancurkan kekuatan Batalyon Batalyon di bagian timur pulau Jawa dan
kesatuan resimen 40 di Jember, untuk kemudian menyerang dapat dilanjutkan
dengan mudah ke pusat pertahanan divisi di Malang. penyerangan dari arah Timur
ini dilakukan setelah musuh mengetahui bahwa pertahanan pasukan divisi di
bagian Barat dan Selatan Surabaya Sangat sulit ditembus untuk dilanjutkannya
serangan ke Malang, sehingga penyerangan kemudian dialihkan dari arah timur
pulau Jawa. Musuh saat itu beranggapan bahwa kekuatan pasukan di timur lebih
lemah dibandingkan kekuatan pasukan di Barat dan Selatan Surabaya.
5. Serangan Gerilya Merebut Bondowoso
Perlawanan rakyat yang berkobar untuk merebut kembali Bondowoso,
pasukan Batalyon juga mulai mengobarkan perang gerilya dari segala jurusan untuk
merebut kembali Bondowoso. Pasukan dibawah Kopral Kusmuni dari arah Timur
Kota menyerbu markas musuh di gudang Ceres Wonosari. dalam penyerbuan ini
pasukan musuh berhasil Dipukul mundur dan beberapa bangunan penting markas
dibakar pasukan, juga berhasil dirampas 3 pucuk senjata dan pakaian an untuk
kebutuhan 1 kompi. Dan untuk menghambat gerakan musuh, pasukan kemudian
juga pengukuran pengrusakan beberapa jembatan penting serta menguasai jalur
pengiriman logistik musuh. di Cindogo Tapen pasukan berhasil Menghadang
pengiriman bahan logistik musuh berupa beras dari Tlogosari ke Panarukan. selain
beberapa karung beras, pasukan juga merampas satu pistol dari Kim Seng yaitu kaki
tangan Belanda yang saat itu bertugas mengawal pengiriman. pada saat yang
hampir bersamaan, Batalyon juga menerima bantuan pasukan dari TRIP yang
E-MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS INKUIRI 61